Shop now to get your free shipping offer. SHOP NOW

Freedom CC Kayuh 339 Km Surabaya–Solo–Wonogiri untuk Rayakan HUT RI ke-80

Freedom CC Kayuh 339 Km Surabaya–Solo–Wonogiri untuk Rayakan HUT RI ke-80

Freedom CC Gowes Surabaya-Solo Rayakan Hari Kemerdekaan
Semangat Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 tak hanya bergaung di lapangan upacara, tapi juga terasa di atas roda sepeda.
Ratusan pesepeda dari komunitas Freedom Cycling Community (Freedom CC) asal Surabaya menunjukkan kecintaan mereka pada Tanah Air dengan menempuh perjalanan jauh menuju Solo dan Wonogiri.
Acara yang berlangsung selama dua hari ini, 16 dan 17 Agustus 2025, menjadi agenda tahunan komunitas untuk merayakan hari bersejarah bangsa.
“Ini memang agenda rutin kami untuk ikut merayakan HUT RI. Dua tahun lalu ke Banyuwangi, tahun ini ke Solo untuk mencari suasana baru saja,” jelas Ketua Freedom, Mahfud Tamwardi, atau yang akrab disapa 'Ko Fuk'.
Pada hari pertama, 16 Agustus 2025, sebanyak 57 anggota Freedom CC mengayuh sepedanya dari Surabaya. Mereka menaklukkan rute sepanjang 259 kilometer menuju Kota Solo.
Perjalanan ini penuh tantangan, terutama karena cuaca yang sangat terik. Namun, tantangan terbesar datang saat salah satu pesepeda mengalami kecelakaan.
“Ada teman yang jatuh di Sragen karena jalanan tidak rata. Langsung kita bawa ke rumah sakit Ortopedi di Solo untuk penanganan awal. Tapi sama keluarga dibawa ke Surabaya untuk perawatan lebih intensif di sana, biar dekat juga,” ujar Ko Fuk.
Insiden ini tidak lantas menyurutkan semangat peserta lainnya untuk melanjutkan perjalanan. Total jarak yang ditempuh para peserta adalah 339 kilometer, dengan rincian 259 km dari Surabaya ke Solo dan 80 km untuk perjalanan pulang-pergi dari Solo ke Wonogiri. Angka 80 km ini dipilih secara khusus, serupa dengan usia kemerdekaan Indonesia.
Memasuki hari kedua, 17 Agustus 2025, agenda dilanjutkan dengan perjalanan santai menuju Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri. Momen ini menjadi salah satu yang paling berkesan bagi para peserta.
“Ya lucunya di hari kedua itu. Kita ajak Coffee Ride ke waduk, dugaan orang-orang itu santai, tapi ternyata nanjak. Banyak yang misuh-misuh, tapi mereka baru sadar namanya waduk kan pasti selalu posisinya di atas, harus nanjak. Harapannya Indonesia semakin maju, terhindar dari perselisihan, dan bebas korupsi,” ucap Ko Fuk.
Meski harus melewati tanjakan, para pesepeda tetap menikmati keindahan alam dan kebersamaan. Perjalanan ini tak hanya menguatkan fisik, tetapi juga mempererat persaudaraan di antara anggota komunitas.
Lebih dari sekadar bersepeda, acara ini juga menjadi wujud nyata dari semangat patriotisme. Ko Fuk berharap, agenda ini dapat menumbuhkan rasa cinta Tanah Air yang lebih dalam.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Please note, comments must be approved before they are published