Shop now to get your free shipping offer. SHOP NOW

ASC Monsters Incar Lima Besar di Iran

ASC Monsters Incar Lima Besar di Iran

Klub Ahmad Sahroni Center (ASC) Monsters membawa misi besar dalam lawatannya ke Iran. Tim balap sepeda yang berbasis di DKI Jakarta tersebut membidik target lima besar general classification pada perhelatan Tour of Marand, Aras. Balapan kategori UCI 2.1 ini digelar mulai 17-20 Mei mendatang. 


Saat ini ASC Monsters telah berada Aras. Mereka sengaja berangkat lebih awal untuk beradaptasi dengan cuaca serta trek yang akan dihadapi nanti. ASC Monsters menurunkan tujuh pebalap muda dalam ajang tersebut. 


"Peluangnya cukup berat, karena, event ini dihadiri beberapa tim Eropa. Meskipun tidak mudah, tapi kami optimistis dengan kemampuan squad kami untuk bisa bersaing di Iran nanti," ucap Handika sport director ASC Monsters.


Rasa percaya diri ASC Monsters cukup beralasan mengingat ini bukan pertama kalinya mereka tampil di panggung internasional. Tahun lalu ASC Monsters membuktikan mampu bersaing dalam gelaran Tour de DMZ di Manavgat, Turki, pada 3-4 Maret. Kala itu pebalap Muhammad Syelhan menduduki peringkat kelima dan Syarif Hidayatullah berada di posisi ketujuh dalam general classification. 


"Prestasi tersebut cukup membanggakan bagi saya pribadi, sebab, Tour Manavgat ini merupakan event Eropa pertama kami," jelas brand ambassador SUB Jersey tersebut. 


Kala itu persaingan cukup ketat. Saat itu banyak pebalap kelas dunia yang turun. Namun, ASC Monsters berani menunjukkan taringnya. Padahal mereka adalah klub pendatang baru di dunia balap sepeda. 


Kendati demikian, ASC Monsters tidak segan untuk meramaikan peta persaingan. Target masuk podium selalu jadi misi utama mereka. Hal itu sempat dibuktikan dengan membabat habis seluruh medali emas Kejuaraan Nasional 2022 dalam kategori yang ASC Monsters ikuti. 


Selamat berjuang ASC Monsters. Indonesia menanti kabar baik dari Iran.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Please note, comments must be approved before they are published