Bromo KOM Challenge 2023 Jadi Kado Terindah HUT Kota Surabaya ke-730
Kota Surabaya bakal mendapat kado terindah lewat ajang Bromo KOM Challenge 2023. Dipastikan 1600 peserta yang berasal dari 163 kota dan kabupaten di Indonesia bakal mengikuti ajang balap sepeda paling bergengsi tersebut. Praktis event ini jadi bakal jadi momen istimewa bagi Kota Pahlawan.
Dalam dua tahun terakhir Bromo KOM Challenge memang masuk dalam agenda HUT Kota Surabaya. Tepatnya sejak balapan ini digeser pelaksanaannya dari April menjadi Mei. Demi menyambut HUT yang jatuh pada 31 Mei mendatang, Balai Kota Surabaya akan menjadi titik start Bromo KOM Challenge 2023 yang digelar 27 Mei esok hari.
"Terima kasih kami bisa dipercaya menjadi tempat start. Mudah-mudahan seterusnya bisa berkolaborasi seperti itu," ucap Irvan Widyanto, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Surabaya dalam konferensi pers di DBL Lounge, Surabaya Town Square.
Pemkot Surabaya memastikan sudah siap menyambut ribuan peserta yang datang dari Sabang sampai Merauke. Ya, berbeda dengan edisi sebelumnya antusiasme Bromo KOM Challenge tahun ini memang luar biasa. Azrul Ananda selaku founder mainsepeda mengungkapkan hanya butuh 7 jam kuota peserta Bromo KOM Challenge 2023 langsung sold out. Padahal pendaftaran dibuka tengah malam. Tentunya hal ini Hal jadi pencapaian yang membanggakan.
"Saat kami mulai pada 2014 setengah mati cari 300 orang yang mau ikut. Karena yang hobi sepeda belum banyak. Yang punya sepeda dan mau nanjak malah lebih sedikit lagi," kenang Azrul.
Tak disangka semakin tahun minat peserta semakin bertambah. Hingga Bromo KOM Challenge kini jadi ajang kendurinya para cyclist di Indonesia. Kalau belum naik Bromo, berarti belum 'naik haji'. Sehingga Bromo KOM Challenge selalu masuk dalam agenda wajib para pesepeda dari berbagai komunitas di tanah air. Tahun ini tercatat ada 600 komunitas sepeda yang diwakili oleh 1600 peserta.
Bromo KOM Challenge 2023 memasuki edisi kesembilan pelaksanaannya. Azrul ingin memberikan pengalaman baru kepada para peserta. Salah satunya dengan mengenalkan pusat kota Surabaya yang sekaligus menjadi titik mulainya balapan.
"Start dari kota Surabaya melewati pusat kota Pasuruan, kemudian menanjak ke Desa Wonokitri. Jadi start di tempat herritage, finish di tempat legendaris," tutur Presiden Persebaya tersebut.
Tak hanya itu, Azrul bertekad untuk terus melibatkan kearifan lokal dalam pelaksanaan Bromo KOM Challenge. Dibuktikan dengan jersey peserta yang diproduksi langsung oleh SUB Jersey yang notabene perusahaan asli Surabaya. Pun dengan piala untuk para pemenang dibuat oleh pengrajin lokal Pasuruan. Begitu pula dengan semua sajian makanan bekerja sama dengan warga desa Wonokitri.