Cerita Om Ray di Bentang Jawa, Pantang Menyerah Meski Melebihi COT
Raymond Siarta baru menjalani debut di dalam event ultra cycling Bentang Jawa 2024. Pria yang dikenal dengan nama Johnny Ray itu akhirnya menyelesaikan rute 1.500 Km pada Minggu, 18 Agustus 2024. Ia tiba di titik akhir Banyuwangi pada pukul 09.00 WIB. Kurang lebih 171 jam perjalanan dilaluinya.
Bentang Jawa 2024 sendiri dimulai di Pantai Carita, Banten, pada Minggu, 11 Agustus 2024, pukul 05.30 WIB. Setelah itu, peserta harus mencapai CP 1 di Rancabuaya atau KM 454 sebelum Senin, 12 Agustus 2024, pukul 22.00 WIB. Nah, sayangnya Johnny Ray melewatinya setelah cut off time (COT).
Johnny Ray dan pair-nya Nila Furaida sudah tercoret dari kompetisi Bentang Jawa 2024 sejak over COT di CP 1 di Rancabuaya, Garut. Meski udah berkategori Non Competitive (NC), mereka memutuskan tetap melanjutkan perjalanan hingga mencapai garis finish.
Ray menuturkan bahwa dirinya sebenarnya tidak menghadapi kendala nyasar atau sakit. Hanya saja, dia merasa rute yang harus dilewatinya sejak awal memang sudah menantang dan berat buatnya.
“Dari Banten sampai Jawa Barat itu medannya berat. Apalagi, ada juga rute yang memutari Gulung Salak. Saya lupa nama daerahnya. Elevasinya juga menantang. Cuacanya juga panas,” kata Johnny Ray saat dihubungi SUB Jersey.
Setelah berstatus NC, Johnny Ray tidak patah arang untuk tetap melanjutkan event ini. Sebab, dia merasa sudah memulainya dan berusaha semaksimal mungkin untuk selesai.
“Saya tidak mau kalau mengulang lagi tahun depan. Kalau saya tidak selesai, bebannya akan tiga kali lipat daripada saya star dari awal. Ini sudah terjadi pada teman saya. Memang ada beban psikologis, mentalnya harus kuat. Makanya, saya tidak mau berhenti,” ungkap Johnny Ray.
Dia pun perlahan berusaha untuk menuntaskan setiap rute yang harus dihadapinya. Johnny Ray tiba di CP 2 di Blitar pada Jumat (16/8/2024). Itu juga melebih COT yang seharusnya tiba di CP 2 sebelum Kamis, 15 Agustus 2024, pukul 23.59.
Di sisi lain, dia hanya punya waktu sampai di Banyuwangi, Sabtu (17/8/2024) agar bisa finish di bawah COT. Dalam kondisi itu, Johnny Ray mencoba menata kembali kondisi fisiknya. Dia tidur dengan rata-rata 4 jam selama perjalanan. Ada momen tertentu yang dia mencoba memahami batasnya agar tetap bisa menuntaskan ajang ini.
“Saya sudah hampir tidak bisa naik sadel karena sakitnya bokong. Hari keenam waktu sampai Ranupani (CP 3) saya ingin samapi mestinya Kamis sore, tapi malah Jumat pagi. Ya sebetulnya tidak ada kendala, tapi kondisi saya sendiri yang memang perlu istirahat,” ungkap Johnny Ray.
Memasuki Sabtu, Johnny Ray mulai melewati daerah Jember hingga masuk Banyuwangi. Di sini, dia semakin bersemangat untuk mencapai finish. Batas waktunya hanya sampai pukul 17.30, tapi itu sudah tidak mungkin dilakukan.
Johnny Ray akhirnya tiba di garis finish pada Minggu, 18 Agustus 2024, pukul 09.00 WIB. Ada perasaan lega buatnya bisa menuntaskan Bentang Jawa 2024 meski gagal menyelesaikannya di bawah COT.
“Saya banyak belajar dari Bentang Jawa ini. Persiapan memang harus lebih matang. Mental dan psikologis itu bisa terganggu karena tergoda untuk berhenti. Memang sempat terpikir DNF (did not finish), tapi saya berusaha terus,” tuturnya.
Salah satu pengalaman menariknya adalah membawa tiga jersey buatan SUB Jersey selama event ini. Sayangnya, satu di antaranya tertinggal saat dia sedang beristirahat. Jadi, hanya dua jersey yang dipakainya sampai Banyuwangi.
“Saya sudah lupa ketinggalan di mana. Tapi, dua jersey ternyata cukup sampai delapan hari. Pelajaran berharganya adalah belajar mencuci yang benar. Sayangnya, nggak boleh bawa mesin cuci, akhirnya ngucek sendiri,” canda Johnny Ray.
Tetap semangat, Om Ray! Semoga di ajang berikutnya bisa lebih baik lagi.