Debut di Bentang Jawa, John Boemihardjo Target Finish Sebelum 4 Hari
John Boemihardjo sudah berpengalaman dari event ultra-cycling. Dia sudah beberapa kali mengikuti East Java Journey (EJJ) dengan jarak 1.500 km, bahkan finish runner-up untuk kategori Men 40 and Up pada edisi 2024 yang digelar pada Februari-Maret tersebut.
Nah, John rupanya belum pernah mengikuti Bentang Jawa yang akan digelar dalam hitungan hari. Event itu akan digelar selama 6 hari 12 jam, tepatnya start pada Minggu, 11 Agustus 2024 pukul 05.00 WIB dan cut off time (COT) pada Sabtu, 17 Agustus 2024, pukul 17.30 WIB.
Pengalaman mengikuti EJJ tentu jadi modal penting buatnya untuk ambil bagian dalam Bentang Jawa. Dua event ultra-cycling ini tentu digelar dengan rute yang sangat berbeda meski sama-sama di Pulau Jawa.
EJJ memiliki rute hanya di Jawa Timur. Start di Surabaya, para peserta akan menempuh perjalanan ke timur melewati Pasuruan, Situbondo, hingga Banyuwangi. Setelah itu mereka kembali ke barat melewati Jember, Lumajang, Tulungagung, Madiun, dan kembali ke Surabaya.
Sedangkan Bentang Jawa menawarkan rute yang lebih menantang. Start di Pantai Carita, Banten, garis finish ada di Taman Blambangan, Banyuwangi.
“Pengalaman di EJJ itu macam-macam. Dan yang paling berkesan itu rasa sakit, rasa capek, dan kita harus maju terus, pantang mundur, tidak menyerah. Mental itu yang harus dijaga,” kata John kepada SUB Jersey.
Bentang Jawa merupakan lomba balap sepeda ultra yang digelar tanpa dukungan dan navigasi mandiri melintasi Pulau Jawa, yang dimulai dari barat ke timur. Selama balapan, pesepeda berkesempatan merasakan sensasi menjelajahi berbagai kawasan indah di sisi selatan dan tengah Pulau Jawa; sepanjang pantai, rangkaian perbukitan, gunung, dan hutan di lima provinsi sepanjang jarak 1.500 KM dengan elevasi 16.000 meter, harus ditempuh dalam waktu kurang dari 156 jam.
Tantangan itulah yang cukup menarik John Boemihardjo untuk mengikuti Bentang Jawa. “Karena ini di Pulau Jawa. Menghabiskan Pulau Jawa dari barat sampai ke timur. Jadi, terlihat seru,” ungkap pria yang menjabat sebagai Komisaris SUB Jersey tersebut.
Eksotisme Pulau Jawa tentu saja menjadi daya tarik dalam event ini. Pulau Jawa adalah pulau dengan populasi penduduk terpadat di Indonesia, pusat pemerintahan, ekonomi, kebudayaan, dan pendidikan. Terbagi menjadi 6 provinsi, yakni Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Peserta Bentang Jawa akan berangkat dari provinsi terbarat yaitu Banten, tepatnya di Pantai Carita menelusuri daerah pantai selatan Provinsi Banten, melewati landmark pariwisata Banten dan Jawa Barat yang terkenal, seperti Pantai Sawarna, Pelabuhan Ratu, dan Pangandaran.
Kontur pantai selatan yang bervariasi menyuguhkan pemandangan yang indah dan silih berganti, ada pantai, desa nelayan, hutan budidaya, dan perbukitan. Memasuki daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta, pemandangan khas pesisir akan digantikan oleh pegunungan dan perbukitan yang hijau nan teduh serta sawah yang membentang sejauh mata memandang.
Perbukitan Kretek dan Panggang menjanjikan tantangan sekaligus pemandangan yang luar biasa. Jawa Timur sebagai rute pamungkas menyajikan klimaks dari segi tantangan dan pemandangan, hutan tua yang mistis, sungai yang lebar dan deras, Pegunungan Bromo-Tengger-Semeru yang majestik, dan untaian perbukitan yang silih berganti akan tersaji tanpa henti sebelum turunan panjang yang menyenangkan menuju Banyuwangi.
“Persiapan saya sebisa mungkin latihan tanpa lubang-lubang. Banyak latihan endurance. Di tengah kesibukan, kami mencoba menyempatkan diri latihan long ride. Saya mencoba semaksimal mungkin. Secara fisik, kami latihan bersepeda. Kalau non-fisik, kami mencoba berbagai macam sarana yang ada, seperti sepeda dan bagian-bagiannya, lalu alat-alatnya, dan lainnya kami coba semua,” ujar John Boemihardjo.
Bentang Jawa sendiri kali pertama digelar pada 2021. Di edisi pertama, nama M. Dzaki Wardhana jadi pemenang kategori Male, lalu Citra Dewi Saraswati di kategori Female, serta Rezki Mulia Rahmat dan Sutiswan Ichan di kategori Pair.
Dzaki dan Citra kemudian masih memenangkan kategori yang sama di edisi 2022. Sedangkan kategori Pair jadi milik Mikhael Prastowo Yuliarso dan Trihadi Siswanto.
Berikutnya giliran Nika Pranata dan Whira Rahman keluar sebagai yang tercepat di kategori Pair pada 2023. Untuk Female jadi milik Anita Fiutami di tahun yang sama.
Terakhir, ada Boru McCullagh yang sukses memenangkan kategori Male pada edisi 2023. Cyclist asal Inggris itu memecah rekor tercepat di Bentang Jawa dengan finish selama 3 hari 12 jam 59 menit di event ini.
John Boemihardjo tidak memasang target memecahkan rekor itu. Dengan memiliki 6 hari 12 jam untuk finish, dia ingin menyelesaikan Bentang Jawa dalam waktu kurang dari empat hari dalam debutnya.
“Targetnya saya ingin selesai di bawah empat hari. Tapi, melihat elevasinya yang super sadis, terus cuaca di Jemplang yang menakutkan kalau kita lewatnya malam atau subuh, mudah-mudahan bisa selesai empat hari,” tuturnya.
Semoga targetnya bisa tercapai. Semangat, Om John!