Pengalaman Pertama Dok Ket Ikut Berlin Marathon: Dari Half Marathon ke Full Marathon

Pengalaman Pertama Dok Ket Ikut Berlin Marathon: Dari Half Marathon ke Full Marathon
" Setelah menantikan dan berlatih keras selama bertahun-tahun, akhirnya bisa berpartisipasi dalam salah satu ajang lari paling bergengsi di dunia, yaitu **Berlin Marathon** 2025. Ini adalah pengalaman pertama saya mengikuti ** full marathon** penuh, dan juga pertama kali saya berhasil mendapatkan slot melalui ballot di **World Major Marathon**. Tentu saja, perasaan campur aduk mulai dari excited hingga nervous menemani saya sepanjang perjalanan ini." kata Catherine yang biasa dipanggil Dok Ket.
Sebenarnya, perjalanan dalam dunia lari Dok Ket sudah dimulai cukup lama, sekitar tahun 2017. Namun, karena berbagai alasan kesibukan sebagai Dokter Gigi hingga sering off berlari dan kembali mulai berlari secara rutin. Sejak tahun 2023, Dok Ket memutuskan untuk lebih konsisten, dan mulai mengikuti berbagai event lari, termasuk lebih dari 10 kali race **Half Marathon**. " Dari pengalaman tersebut, saya merasa cukup percaya diri untuk mencoba marathon penuh, yang akhirnya membawa saya untuk mencoba peruntungan di **ballot Berlin Marathon 2025**. Alhamdulillah, saya terpilih! Kalau tidak lolos ballot, mungkin saya tidak akan mencoba marathon dalam waktu dekat. Hehe, " imbuhnya
Salah satu hal yang membuat pengalaman ini semakin mengesankan adalah tempat start dan finish yang berada di **Brandenburg Tor**, sebuah landmark ikonik di jantung kota Berlin, Jerman. Rasanya luar biasa bisa berlari di tempat yang sudah terkenal di seluruh dunia ini, dan seolah mendapatkan kesempatan untuk menjadi bagian dari sejarah.
Tahun-tahun sebelumnya, Berlin Marathon dikenal dengan cuaca yang cenderung dingin, bahkan banyak peserta yang mempersiapkan pakaian lari untuk kondisi yang lebih sejuk. Namun, pada hari perlombaan tahun ini, cuaca benar-benar panas terik. Ini menjadi tantangan besar bagi banyak peserta, Beberapa di antaranya bahkan tidak bisa menyelesaikan perlombaan karena kelelahan akibat panas yang ekstrem.
Untungnya,Dok Ket terbiasa berlatih di Indonesia yang memiliki iklim tropis, dan suhu pada hari itu sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kondisi di Surabaya. Namun, meski terbiasa dengan cuaca panas, tentu saja berlari dalam event besar seperti marathon membutuhkan usaha yang lebih besar. Meskipun tantangan cuaca cukup berat, ada satu hal yang sangat membantunya: **suasana cheering** yang sangat meriah! Dukungan dari penonton di sepanjang rute benar-benar memberikan energi tambahan yang luar biasa. Setiap teriakan dan semangat dari mereka memberi motivasi untuk terus melangkah meskipun tubuh mulai lelah.
" Puji Tuhan, saya bisa menyelesaikan **Berlin Marathon** ini meskipun di tengah kondisi cuaca yang ekstrem. Karena ini adalah pertama kalinya saya mengikuti full marathon, tentunya waktu yang saya dapatkan adalah Prestasi tersendiri meskipun belum menjadi waktu terbaik saya. Namun, pengalaman ini tentunya akan menjadi penyemangat untuk lebih baik lagi di marathon berikutnya, terutama dalam hal persiapan dan strategi perlombaan, Harapan saya, di kesempatan berikutnya, saya bisa mencapai **sub 4 jam**, dan tentu saja, waktu yang lebih baik lagi. Saya tahu bahwa untuk mencapai hal itu, persiapan yang lebih matang dan pengalaman lebih banyak sangat diperlukan. " imbuhnya
" Terima kasih kepada semua yang telah memberikan dukungan dan doa. Semoga di marathon selanjutnya, saya bisa berlari dengan lebih baik dan mencapai waktu yang lebih optimal. Doakan saya, ya ! ☺️, " pungkasnya