Shop now to get your free shipping offer. SHOP NOW

Sempat Kecelakaan sampai Nyasar, Adjie Sambogo Finish Pertama Male Race Around Java

Sempat Kecelakaan sampai Nyasar, Adjie Sambogo Finish Pertama Male Race Around Java

Adjie Sambogo, mencatatkan sejarah dalam race ultra cycling. Pria asli Madiun itu keluar sebagai finisher pertama kategori Male di Race Around Java (RAJ) dengan catatan waktu 11 hari 8 jam 36 menit.

RAJ sendiri merupakan event race ultra cycling dengan jarak tempuh mencapai 3.000 km dengan elevation gain 30.000 meter. Berangkat pada Sabtu (6/7/2024), dia tiba di garis finish di Lapangan Banteng, Jakarta, pada Rabu (17/7/2024) siang, pukul 14.36 WIB.

 

Para peserta RAJ sendiri menghadapi banyak tantangan sejak hari pertama. Mereka memulai rute ke arah barat dengan melalui sejumlah daerah. Di hari pertama, para peserta langsung menghadapi kendala hujan deras yang mulai mengguyur saat memasuki Kabupaten Tangerang.

Adjie mengakaui bahwa kondisi hujan itu cukup menyulitkan. Tapi, tidak menyurutkan semangatnya untuk meneruskan race, apalagi saat itu masih baru dimulai di hari pertama.

 

“Ada beberapa kendala. Hari pertama berangkat saja sudah hujan. Saya sendiri sebenarnya belum fit, masih flu. Tapi, saya sudah mempersiapkan. Baju dan peralatan saya taruh diplastik. Saya sempat kena hamstring, jadi saya turunkan kecepatannya,” ungkap Adjie saat dihubungi SUB Jersey.

RAJ memulai start dari Jakarta dan memulai perjalanan ke arah Banten dan menyisir di pantai barat Jawa hingga ke kawasan Pantai Tanjung Lesung. Setelahnya para peserta akan mengarah ke timur dengan menyisir pantai selatan Jawa. Melewati Pangandaran, Jogjakarta, Tulunggagung hingga sisi paling timur di Banyuwangi.

 

Sesampainya di Banyuwangi, rute akan kembali ke arah Barat dengan melintasi jalur lintas tengah jawa. Rute akan kembali melewati Malang dan menuju ke Solo, Purbalingga, Tasikmalaya, Bandung dan akhirnya finis di Jakarta.

Perjalanan Adjie Sambogo ke arah timur cenderung berjalan lancar dan tidak menemui kendala. Namun, sejumlah masalah mulai muncul begitu dia kembali ke arah barat. Sampai di Caruban, Madiun, dia bahkan sempat ditabrak dari belakang oleh pengendara motor pada hari ke-8, Sabtu (13/7/2024).

 

“Orangnya yang nabrak malah pingsan di pinggir jalan. Saya mau minta ganti rugi, tapi kondisinya bagaimana. Setelah tabrakan itu, shifter saya juga lompat-lompat. Itu sempat jadi hambatan,” ucap Adjie.

Sebelum kecelakaan, Adjie sebenarnya berada di posisi terdepan. Namun, insiden itu kemudian membuatnya didahului oleh Citra Dewi Saraswati. Adjie meneruskan race sampai checkpoint Solo untuk memperbaiki sepedanya yang mengalami sejumlah masalah.

 

“Masuk check point Solo itu kemudian saya servis dulu sepedanya. Setelah kecelakaan itu jadi agak terhambat jalannya. Apalagi, rutenya juga tidak kalah menantang,” imbuhnya.

Kendalanya tak cukup sampai situ. Di Solo, dia sempat nyasar beberapa kilometer karena ada acara keraton. Lalu, memasuki Purwakarta, dia juga terlena dengan turunan yang membuatnya keluar rute. Saat mau finish pun, Adjie juga masih sempat nyasar.

 

“Mungkin sudah kecapekan berapa hari kurang tidur. Saya cek lewat race map, ternyata keluar rute. Kadang juga istri mengingatkan. Yang lucu di Purwakarta itu. Saya sudah menikmati turunan, ternyata salah rute. Akhirnya kembalinya malah menanjak,” kata Adjie sambil tertawa.

Gegara nyasar, Adjie mencatatkan jarak tempuh 3.018 km dengan elevation gain 31.765 meter. Perjuangan Adjie akhirnya terbayar saat finish. Mengenakan jersey dari SUB Jersey, dia rupanya sudah disambut istrinya yang menunggu di Lapangan Banteng.

 

“Saya malah kurang tahu kalau istri saya sudah menunggu saya. Sebelumnya dia memang mantau terus, telpon kasih tahu jarak depan dan belakang sekian. Jadi kejutan juga buat saya,” ungkapnya.

Sayangnya, Adjie gagal finish di urutan pertama yang diduduki oleh Citra Dewi Saraswati. Tapi, beruntungnya Adjie ada di posisi pertama invidual solo category di Race Around Java 2024.

 

“Harus diakui tantangannya RAJ ini tidak mudah. EG mencapai di atas 30.000 meter itu berat. Berangkat atau pulang itu sama-sama sadisnya. Tapi, saya memang sudah mengatur, dan alhamdulillah bisa finish pertama,” tuturnya.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Please note, comments must be approved before they are published