Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM Challenge 2023 Menjadi Seri Terberat Trilogi Jawa Timur 2023 Siap Mengacak Emosi Para Peserta
Kobarkan semangat. Kuatkan tekad. Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM Challenge 2023 siap memberi pengalaman penuh sensasi bagi para cyclist tangguh.
Ajang kedua dari rangkaian Trilogi Jawa Timur ini akan memberi pengalaman yang sangat berbeda dari Bromo KOM Challenge 2023. Kalau merasa tanjakan Wonokitri sudah sangat berat, sebaiknya mempersiapkan mental untuk menghadapi Gunung Ijen.
Segmen tanjakan yang begitu luar biasa sudah menanti. Akan sangat berbeda dibanding edisi tahun lalu. Dari total jarak 73,5 km, peserta diajak berlomba di segmen KOM (King of Mountain) Challenge sejauh 27 km. Di sanalah ujian yang sesungguhnya dimulai.
Tanjakan-tanjakan luar biasa dengan kemiringan bervariasi. Yang paling ekstrem sampai 31 persen. Titik segmen tersulit ini berada di kawasan Erek-Erek. Tahun lalu peserta tidak sampai kawasan ini.
“Di sini ada tanjakan yang sangat layak disebut salah satu monster climb-nya Indonesia,” ucap Azrul Ananda, founder Mainsepeda.com dalam konferensi pers di Gedung Wanita Paramitha Kencana, Jumat (28/7).
Para cyclist harus bersiap dipermainkan emosinya dalam seri kedua ini. Entah itu marah menghadapi tanjakan yang begitu perih atau malah sedih dan menangis melihat kenyataan di lapangan tidak sesuai dengan bayangan. Tidak apa. Tidak perlu kecewa kalau memang harus menuntun sepeda demi mencapai garis finis di Paltuding.
Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM Challenge 2023 menjadi seri kedua dari rangkaian Trilogi Jawa Timur 2023. Sekaligus seri terberat dari ketiga event balap sepeda paling sensasional di Indonesia.
“Ini akan memberi pemandangan, tontonan, tantangan yang sangat-sangat langka di Indonesia,” ujar Azrul. “Akan banyak keluh kesah, cerita, pengalaman, cerita, omelan, doa, tangisan, tawa. Ini akan jadi salah satu event climbing paling epik di Indonesia,” lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Guntur Priambodo yang menjabat Wakil Ketua Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Jatim berharap ke depannya tidak hanya membuat Trologi Jatim. Tetapi masih banyak event-event serupa yang diadakan di Jatim. Kalau bisa setiap dua bulan sekali.
“Event seperti ini yang paling ditunggu-tunggu oleh para atlet. Jadi saat latihan mereka punya ekspektasi khusus. Selain itu, bagus untuk menjaga performa mereka,” ujar Guntur yang merupakan Founder Banyuwangi Road Cycling Community (BRCC).
Nah, apakah kamu termasuk salah satu peserta Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM Challenge 2023? Silakan istirahat yang nyenyak malam ini. Esok, hari yang berat sudah menanti.