Baru Pertama Jajal East Java Journey, Zidan Melesat Jadi Juara Pertama
Zidan Attala Nouval Hidayat menjadi peserta pertama yang sukses menuntaskan seluruh tantangan East Java Journey 2024 kategori 1.500 km. Ia memasuki pelataran Surabaya Town Square pada Kamis, 29 Februari sekitar pukul 16.15 WIB.
Capaian tersebut mengantarnya menjadi juara pertama EJJ 2024 jarak 1.500 km kategori men 39 and under. Ia membukukan waktu 83 jam 08 menit 01 detik. Zidan memerlukan waktu hampir empat hari penuh sejak EJJ bergulir pada Senin, 26 Februari lalu.
Gurat lelah praktis menghiasi wajah cyclist 24 tahun tersebut. Bagaimana pun ia baru saja menuntaskan perjalanan super menantang dengan jarak luar biasa jauhnya yakni 1.400 km dengan total elevasi mencapai 14.000 m.
Namun, rasa lelah itu seolah sirna begitu kedatangannya di garis finis disambut dengan meriah. Founder Mainsepeda Azrul Ananda menyambut Zidan secara langsung. Begitu pula dengan barisan fans yang telah menanti.
Ia langsung mendapat trofi finisher, disusul dengan trofi juara pertama event cyclo touring dengan foto dirinya. Zidan resmi meraih podium pertama sekaligus cyclist pertama yang finis pertama di semua klasemen kategori 1.500 km.
Kemenangan Zidan merupakan suatu kejutan. Datang sebagai debutan, tidak ada yang menyangka sama sekali ia mampu bersaing dengan cyclist-cyclist lain yang sudah lebih dulu berpengalaman ikut event mainsepeda tersebut. Zidan satu kelas bersama Trihadi ‘Tombro’ Siswanto dan Bambang ‘Bembenx’ Anggoro Jati.
Sejak hari pertama, Zidan langsung melesat cepat di peleton depan. Ia sempat bersaing cukup ketat dengan Tombro. Keduanya bahkan masuk check point 1 di Paltuding, Banyuwangi dengan waktu hampir bersamaan.
Jika Tombro tercatat sampai di CP 1 pada 00:35:16, Zidan menyusul dengan selisih waktu kurang dari semenit yaitu 00:36:46. Zidan memerlukan waktu 19 jam 30 menit 42 detik untuk sampai sana.
Setelahnya Zidan berhasil melepaskan diri dari Tombro dan Bembenx. Persaingan EJJ jadi mengerucut pada Handika vs Zidan. Meski sebenarnya mereka tidak benar-benar bersaing lantaran beda klasemen. Handika masuk pada men 40 and up.
Meski terus membayang, tetapi cyclist dari Gentlemen Cycling Club itu masih kalah cepat untuk check point selanjutnya yang terletak di Istana Gebang, Blitar serta Pahlawan Street Center, Madiun.
“Berat saat segmen gravel. Kondisi masih malam dan gelap-gelapan terus kena segmen gravel. Nanjak pula,” ceritanya usai pemberian trofi juara.
Bintang keberuntungan Zidan baru bersinar terang begitu Handika mengalami trouble kehilangan tracker. Ia tidak ragu untuk memanfaatkan momen itu dengan menyalip Handika hingga membuat gap jarak 100 km lebih.
Tak ada lagi penghalang, Zidan langsung bablas ngebut hingga sampai Surabaya. Dan mendapat sambutan meriah serta pelukan hangat dari keluarga yang telah menantinya.
Cyclist termuda EJJ itu mengaku puas dengan hasil yang diperolehnya. Terlebih lagi Zidan belum pernah sama sekali ikut event ultra cycling sebelumnya.
“Saya ingin cari pengalaman baru soalnya ini event ultra pertama saya,” ungkapnya.
Selamat, Zidan!!
Kamu luar biasa!!