Shop now to get your free shipping offer. SHOP NOW

Brigjen (Purn) Ardiansyah: Alami GPS Eror, Nekat Gowes Tanpa Bantuan Peta Hingga Check Point 1

Brigjen (Purn) Ardiansyah: Alami GPS Eror, Nekat Gowes Tanpa Bantuan Peta Hingga Check Point 1

Setiap peserta yang ikut East Java Journey 2024 mengalami kendala masing-masing. Ada yang ban bocor seperti yang dialami oleh Dzaki Wardana, ada yang tersasar seperti Handika, ada yang tidak kuat menanjak sehingga memilih nuntun sepeda. Dan masih banyak kendala lainnya. 


Seperti yang dialami oleh Brigjen (Purn) Ardiansyah Triono. Cyclist asal Malang itu nekat bersepeda hingga check point 1 di Paltuding, Banyuwangi gara-gara GPS eror. Sungguh bikin takjub dan geleng-geleng kepala. 


“Setelah Baluran sudah nggak bisa. Pagi bisa dikit terus gak isa lagi. Tak pateni ae kesuwen (kumatikan saja kelamaan, red),” ceritanya sambil beristirahat sejenak di Paltuding. 


Baca juga: Tak Ada Pesaing di Sektor Perempuan, Patricia Merasa EJJ 2024 Kurang Greget


Aksinya ini terbilang nekat. Bagaimana pun jarak masih sekitar 70an km lebih. Artinya Ardiansyah hanya mengandalkan petunjuk arah yang ada di jalan serta insting untuk sampai di check point 1. Ia pun mencatatkan waktu 37 jam 43 menit 21 detik untuk sampai di sana sejak berangkat dari Surabaya pada Senin, 26 Februari pukul 05.00 WIB. 

 

Brigjen (Purn) Ardiansyah: GPS Eror, Nekat Gowes Tanpa Bantuan Peta Hingga Check Point 1


Keberanian Ardiansyah tersebut tidak lepas dari backgroundnya. Ia merupakan purnawirawan jenderal yang lama bertugas di Komando Pasukan Khusus TNI AD (Kopassus). Praktis dulunya ia sudah biasa ditempa dengan misi-misi besar yang lama-lama memupuk keberaniannya. 


Sudah mulai bersepeda sejak 2001, cyclist 62 tahun itu baru kesengsem dengan dunia cyclo touring setahun belakangan. Selama kurun waktu 2023, ia melakoni gowes jarak jauh sebanyak lima kali. Sendirian. Tanpa teman ataupun pengawalan. 


“Menurut saya, bersepeda jarak jauh itu seni. Nimati perjalanan, nikmati view yang ada. Mengenal berbagai daerah. Kalau tidak ‘kan nggak pernah tahu kita. Juga sambil memelihara kesehatan,” ungkapnya. 


Baca juga: East Java Journey 2024 Resmi Dimulai, Azrul Ananda Ingatkan Finis Utama Tetap di Rumah


Oleh karena itulah, ia berani untuk ikut EJJ 2024 kategori 1.500 km. Solo, bukan pair. Ia tercatat sebagai peserta men 40 and up


Ardiansyah tidak memancang target tertentu dalam event yang digagas oleh mainsepeda ini. Ia murni ikut karena sudah mengamati sejak tahun lalu dan kebetulan cocok dengan jiwa petualangannya. 


“Kita lihat kondisi fisik. Bagaimana medan dan cuaca tidak bisa diprediksi. Yang jelas kalau ngantuk tidur, lapar makan, dan haus, ya, minum,” tuturnya sambil tersenyum. 


Semangat terus, Om Ardiansyah!!



Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Please note, comments must be approved before they are published