Chaidir Akbar: Rasanya Seperti Baru Pertama Kali Ikut Bromo KOM
Chaidir Akbar comeback dalam perhelatan Bromo KOM X Challenge 2024 yang diadakan 18 Mei lalu. Brand ambassador SUB Jersey tersebut kembali menaklukkan Wonokitri usai vakum selama tujuh tahun lamanya. Pertama dan terakhir kali Chaidir ikut ajang naik hajinya para pesepeda di Indonesia itu ialah edisi 2017 silam.
Berikut adalah tanya-jawab yang dilakukan SUB Jersey dengan Coach Chaidir mengenai kesannya ikut Bromo KOM edisi spesial ini.
Bagaimana perasaannya ikut Bromo KOM lagi setelah sekian lama vakum?
Bromo KOM X ini yang kedua. Tapi yang pertama kali saya ikuti itu 2017 alias tujuh tahun lalu. Jadi excited nya kayak baru pertama kali lagi.
Bagaimana kesan Coach Chaidir dengan Bromo KOM X ini?
Tadi seru, banget, Bromo KOMnya. Saya juga sudah lama nggak ikut event sebesar Bromo KOM dengan 1.500 peserta. Jadi ketemu banyak banget teman-teman lama, teman-teman yang di IG akhirnya ketemu juga secara langsung. Benar-benar kayak hajinya pesepeda Indonesia. Jadi nggak salah disebut sebagai naik hajinya pesepeda.
Apa perbedaan yang dirasakan dulu dan sekarang?
Yang beda mungkin antara dulu dan sekarang pastinya jauh lebih rapi. Arrangementsnya jauh lebih menarik dan juga konsep flying start di segmen KOMnya lebih oke. Jadi nggak buang waktu nunggu seperti yang terakhir saya ikuti. Nggak banyak berhenti, cuma satu kali berhenti saja.
Selain itu, pilihan venuenya buat saya baru jadi lebih proper saja semuanya.
Baca juga: Serba-Serbi Bromo KOM X Challenge 2024: Dari Jawara Hingga Recovery Ride
Apa alasan Coach Chaidir ikut Bromo KOM lagi?
Karena memang sudah digembar gemborkan dari edisi lalu kalau edisi kesepuluh ini bakal jadi edisi yang spesial. Karena ini edisi spesial tentunya saya jadi fomo kalau nggak bisa datang. Akhirnya kita sempatkan untuk datang tahun ini.
Ada target yang ingin dicapai?
Sebetulnya saya nggak khusus latihan nanjak. Kalau sepedaan saya lebih banyak recovery saja, karena, ada target latihan yang lain.
Sudah enam bulan nggak pernah latihan nanjak. Yang penting 'tuh finis nggak nuntun sama sekali itu sudah syukur alhamdulillah.
Baca juga: Finis Peringkat Dua Bromo KOM X Women 30-34, Novia Fabiola Sukses Capai Target Pribadi
Sempat ada kendala yang dialami saat menanjak di Wonokitri?
Jelang finis itu hamstring saya juga ketarik. Dari paha kanan gantian kiri jadi nggak bisa ngepush lagi. Jadi biar bisa lewat di tanjakan ujung akhirnya kita pelan-pelan. Yang penting nggak ada foto lagi nuntun.
Setelah menanjak sejauh 23,9 km pastinya butuh recovery. Seperti apa recovery yang dilakukan Coach Idir?
Saya agak sedikit berbeda karena saya recovery run. Tetapi recovery itu dimulai dari sejak kita selesai race. Biasanya kalau kita lihat cyclist di World Tour itu langsung minum minuman recovery seperti soft drink. Intinya dia mengganti karbo di tubuhnya dulu, terus dia masukin protein. Baru misalnya satu jam berikutnya tetap makan light meal sampai dapat proper food berupa makanan berat.
Tapi enaknya di Wonokitri 'kan tadi kita finis udah disediain makanan pengganti. Jadi ada makanan tradisional. Protein dari sate, karbo dari lontong, ada soto, ada protein dari tahu, dan lain-lain.
Minumannya juga lengkap ada isotonik, air putih, kopi, teh, dan lain-lain. Seharusnya kalau kita sudah cukup makannya, recovery sudah bisa kita mulai.
Kemudian pastinya tadi juga disediain tempat untuk massage. Saya coba kursi massagenya enak banget. Itu bisa bantu sehingga malam ini nggak ada pegel-pegel di badan.