Marisa Oetomo Sukses Amankan Slot Ironman 70.3 World Championship 2024
Kabar gembira datang dari Marisa Oetomo. Brand ambassador SUB Jersey itu sukses mengamankan tiket untuk tampil dalam ajang Ironman 70.3 World Championship di Taupo, New Zealand pada Desember mendatang.
Slot ini diperolehnya usai berhasil finis diperingkat keempat ajang Ironman 70.3 Desaru Coast yang digelar Minggu, 19 Mei di Malaysia. Hasil tersebut praktis membuatnya bangga dan senang luar biasa. Kerja kerasnya untuk latihan intensif sejak Februari lalu terbayar tuntas.
“Senang sekali, karena, untuk mendapatkan itu butuh perjuangan yang sangat luar biasa. Kalau nggak berjuang, nggak akan dapat,” ujar perempuan asal Surabaya tersebut.
Baca juga: Chaidir Akbar: Rasanya Seperti Baru Pertama Kali Ikut Bromo KOM
Perjuangan Marisa untuk tampil maksimal dalam ajang yang mempertandingkan tiga cabang olahraga sekaligus itu memang penuh cobaan. Ia harus bisa membagi waktu antara latihan, bekerja, serta mengurus urusan rumah tangga.
Tidak hanya itu, persis sebulan sebelum keberangkatannya ke Malaysia, perempuan 39 tahun ini cedera sin splin yang membuatnya tidak bisa lari. Kondisi itu tidak lantas membuat mentalnya menciut. Sebaliknya, Marisa memutuskan untuk tetap berjuang di Ironman 70.3 Desaru Coast ini.
“Vibesnya sungguh menggairahkan adrenalin. Ini event internasional jadi banyak atlet dari seluruh dunia yang datang. Acaranya juga bukan di Indonesia sehingga lebih excited,” tuturnya.
Baca juga: Finis Peringkat Dua Bromo KOM X Women 30-34, Novia Fabiola Sukses Capai Target Pribadi
Dalam Desaru Coast ini tantangan yang dihadapinya sungguh berat. Ikut ironman berarti wajib menyelesaikan tiga tantangan dari tiga cabor. Dimulai dari berenang sejauh 1,9 km, lanjut bersepeda 90 km, kemudian ditutup dengan berlari sepanjang 21,1 km.
Dengan kondisi kaki yang tidak seratus persen, tentunya event kali ini cukup berat untuk dijalani. Marisa menceritakan saat renang ternyata ombak laut sedang tinggi sehingga membuatnya sering terbanting ombak. Kondisi itu membuatnya sempat pusing sejenak begitu keluar dari laut.
Berharap rute bersepeda bakal lebih mudah, eh, ia dihadapkan pada rute tipe rolling. Jadi banyak naik turun dengan kondisi gradien tanjakan sebesar 16 persen.
“Waktu turunan itu anginnya kencang, jadi nggak bisa digas,” kata ibu dua anak tersebut.
Baca juga: Serba-Serbi Bromo KOM X Challenge 2024: Dari Jawara Hingga Recovery Ride
Momok yang sesungguhnya bagi Marisa tentu saja pada segmen lari. Sudah sebulan ia tidak bisa lari gara-gara cedera. Pastinya ada kekhawatiran yang dirasakannya. Belum lagi dengan kondisi rute yang tidak jauh berbeda dengan rute bersepeda. Yakni rolling dengan mayoritas tanjakan.
Tetapi dasar Marisa. Motto hidupnya adalah fight until the end. Ia enggan menyerah pada keadaan. Jadinya Marisa tetap berusaha semaksimal mungkin.
Sejauh 21,1 km itu ia mengaku terus berlari. Tidak berhenti walau kakinya sudah terasa sakit. Menurutnya, jika sekali berhenti maka ia bakal terus jalan sampai garis finis seperti para peserta lainnya.
“Harus finis tidak boleh berhenti walaupun panas, walaupun berat rutenya. Harus lari nggak boleh berhenti walau pelan. Semua itu hanya ada dalam pikiran dan mental,” tegasnya.
Tetapi perjuangannya tidak sia-sia. Marisa akhirnya sampai juga digaris finis meski berada diurutan keempat. Ia membukukan waktu 5 jam 55 menit 27 detik untuk menuntaskan Ironman 70.3 Desaru Coast. Bonusnya dapat tiket ke World Championship.
Keberadaan dan support suami memegang peranan penting dalam keberhasilannya. Tidak sendiri, sang suami, Tjahjadi Soesilo turut ikut serta dalam event tersebut. Sehingga Marisa mendapat suntikan semangat lebih tinggi.