Shop now to get your free shipping offer. SHOP NOW

Dony Adhika Cerita Ikut Gravel One Fifty di Belanda Hanya Bisa Menempel Cyclist Tua

Dony Adhika Cerita Ikut Gravel One Fifty di Belanda Hanya Bisa Menempel Cyclist Tua

Dony Adhika mendapatkan pengalaman luar biasa dari Belanda. Cyclist sekaligus youtuber itu baru saja mengikuti Gravel One Fifty yang diadakan di Roden, Sabtu (15/7) lalu. Ini menjadi momen perdana baginya ikut ajang balap sepeda gravel yang masuk kalender UCI tersebut.

Gravel One Fifty merupakan ajang balap sepeda gravel dengan total peserta sekitar 1.300. Tahun ini memasuki edisi kedua pelaksanaannya. Ada dua kategori balapan, yakni 80 km dan 150 km. Peserta diajak menikmati alam dari Roden menuju bagian utara provinsi Drenthe.

Dony tentu tidak sendirian. Ada enam orang yang ikut dalam kompetisi gravel itu. Mereka merupakan warga Indonesia yang tinggal di Jerman.

Kepada SUB Jersey, Dony sangat antusias menceritakan pengalamannya bersepeda di jalur-jalur pedesaan Belanda. Ia tak mengalami kendala apapun meski belum pernah menjajal rute yang dilaluinya. Bagi Dony ini menjadi pengalaman baru yang menyenangkan.

 


"Yang unik adalah pitstop pada KM 45. Jadi lokasinya di tengah desa yang ada peternakan sapi perah. Itu adalah adalah gudang traktor. Nah, di sana kami ambil cemilan," cerita Dony.

Cyclist asal Daerah Istimewa Yogyakarta itu tidak mengejar podium. Apalagi ia hanya ikut balapan 80 km. Jadi Dony lebih ingin menikmati suasana baru. Apalagi ini merupakan kali pertama baginya ikut balap sepeda gravel. Meski sebelumnya punya pengalaman di dunia mountain bike, namun, Gravel One Fifty terasa berbeda.

Rute yang dilaluinya 80% didominasi gravel. Ada jalur pasir, ada pula jalur bebatuan, dan melewati jalur tanah di tengah hutan. Sisanya barulah jalan aspal yang jadi penghubung untuk rute gravel selanjutnya. Saking asiknya, Dony mengaku tidak kapok. Malahan jika ada kesempatan, ia bakal ikut lagi kompetisi balap sepeda gravel.

Namun, ada momen yang membuat cyclist berkacamata itu terkejut. Dony cukup kaget dengan speed para cyclist di Belanda yang ternyata sangat kencang.

"Orang sini bersepedanya sangat kuat. Pengalaman unik bagi saya. Saya cuma bisa menempel orang-orang tua kisaran 40 tahun ke atas. Mereka gowesnya banter-banter. Ini jadi pengalaman berbeda dengan Indonesia," tutur bapak dua anak tersebut.

Kendati demikian, Dony tidak minder. Sebab, ia datang bukan untuk berkompetisi dapat podium. Jadi Dony memilih gowes santai sambil menikmati jalur yang tersaji di depannya.

Perjalanan Dony selama ikut Gravel One Fifty ditemani SUB Jersey. Ia mengenakan jersey Gravel T/A/G Series Camo selama mengikuti ajang tersebut. Tidak hanya Dony, tetapi juga seluruh orang dalam rombongannya.

"Nyaman dipakai, karena, lebih longgar juga," ujarnya.

Selain ikut Gravel One Fifty, Dony memanfaatkan waktunya untuk gowes santai keliling Jerman. Ia ditemani dua anggota Sturm Crew. Ini adalah komunitas sepeda mahasiswa Indonesia di Jerman.

"Nah, ini juga jadi pengalaman tak terlupakan. Kalau di Indonesia biasanya gowes sejak subuh, kalau di sini berbeda. Saya baru mulai gowes jam sebelas siang," katanya.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Please note, comments must be approved before they are published