Shop now to get your free shipping offer. SHOP NOW

Kediri Lansia Cycling Community: Tempatnya Para Cyclist Senior di Kota Tahu

Kediri Lansia Cycling Community: Tempatnya Para Cyclist Senior di Kota Tahu

Kediri Lansia Cycling Community (KLCC) menjadi komunitas yang paling disegani se-Kediri raya. Bayangkan saja mereka sudah eksis sejak 2005 silam. Praktis sudah sangat menguasai rute-rute menarik yang ada di Kota Tahu tersebut.

Meski demikian, KLCC baru resmi terbentuk pada 26 Juni 2015. Sekitar 10 tahun sejak mereka memulai petualangan untuk menyusuri alam di Kediri dengan menggunakan sepeda. Namun, jangan dibayangkan KLCC sudah gowes keliling Kediri dengan road bike. Salah besar. Komunitas ini awalnya menggeluti MtB.

Kebetulan Kediri memiliki alam yang mendukung untuk bersepeda MtB. Jadilah KLCC identik dengan MtB. Mereka hobi mencari rute-rute yang menantang.

Seiring berjalannya waktu, road bike mulai populer di Kota Tahu. Penasaran, satu per satu membernya mulai menjajal memakai sepeda road bike. Eddy Prayitno menjadi member pertama yang mencoba gowes di jalan raya. Pengalaman yang didapatnya lebih menyenangkan dibanding ketika bersepeda MtB.

“Untuk usia kami rasanya sudah nggak cocok pakai sepeda MtB dengan jalan makadam dan guncangan cukup besar. Kelenturan tubuh kami sudah banyak berkurang. Lebih cocok kalau pakai road bike dan bersepeda di jalan raya saja,” ucap Eddy saat dihubungi SUB Jersey.

Sejak itu Eddy mulai mempengaruhi para member KLCC untuk beralih ke road bike. Pertentangan pasti ada. Tidak sedikit yang ragu. Bersepeda di jalan raya tentu sangat berbeda dibanding bersepeda di alam. Banyak yang harus diperhatikan, terutama keselamatan diri. Sebab, mereka berbaur dengan pengguna jalan lainnya yang memakai motor dan mobil.

Hanya saja Eddy cs tidak menyerah untuk memotivasi member mencoba sepeda road bike. Hingga akhirnya kini KLCC full bersepeda road bike.

Seperti namanya, komunitas ini mayoritas berisi para lansia yang sudah pensiun dari pekerjaannya. Membernya yang masih muda hanya segelintir saja. Tidak lebih dari tujuh orang. Itu pun sudah berusia di atas 30 tahun.

“Meskipun membernya tua-tua, tapi semangatnya nggak kalah sama yang muda,” ujar Eddy.

Kendati demikian, KLCC patut dipuji. Bayangkan saja meski secara fisik tidak lagi muda, tetapi komunitas yang satu ini anti loading. Mau gowes jarak dekat atau jarak jauh. Mereka tetap mancal. Kalau lelah, ya, tinggal berhenti sebentar baru mulai lagi.



“Orangnya boleh tua-tua, tapi semangatnya luar biasa. Alhamdulillah mayoritas dari kami tidak pernah sakit berkat rutin bersepeda,” ungkap cyclist 66 tahun tersebut.

KLCC biasanya gowes rutin setiap Jumat. Tujuannya hampir selalu di Desa Selopanggung yang memiliki elevasi sekitar 300 meter. Eddy menyebut desa itu menjadi tempat berkumpulnya para pesepeda MtB dan road bike. Jaraknya sekitar 25 kilometer saja dari Taman Makam Pahlawan Joyoboyo Kediri.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Please note, comments must be approved before they are published