Marisa Oetomo: Ingin Menjadi Cyclist Indonesia Yang Bisa Menaklukkan Hai Van Pass
Marisa Oetomo terpaksa melewatkan ajang Ironman 70.3 Vietnam yang akan diselenggarakan 7 Mei mendatang. Pergelangan kaki goweser asal Surabaya itu terkilir. Kondisinya tidak memungkinkan untuk mengikuti perlombaan triathlon paling bergengsi tersebut.
Namun, Marisa tetap berangkat ke Vietnam. Dia ingin mendampingi serta memberikan support untuk sang suami, Tjahjadi Soesilo, yang akan bertanding Ironman di kota Da Nang itu. Ini bakal jadi kedua kalinya bagi Tjahjadi mengikuti event yang mempertandingkan cabang olahraga renang, balap sepeda, dan lari.
"Tahun lalu ketika ikut Ironman di Lombok rasannya kok menarik sekali. Makanya kami bertekad untuk bisa mengikuti ajang serupa paling tidak setahun sekali. Walaupun tahun ini saya hanya akan jadi suporter suami saja," tutur wanita 38 tahun tersebut.
Eits, tapi bukan berarti Marisa hanya akan jadi penonton Ironman saja. Dia tetap membawa perlengkapan untuk gowes. Marisa tidak ingin melewatkan kesempatan untuk menikmati Hai Van Pass. Sebuah jalur pegunungan sepanjang 21 kilometer yang menghubungkan antara kota Hue dan Da Nang yang menjadi tempat terselenggaranya Ironman.
"Saya dengar ini rute tanjakan yang paling bagus. Daripada nganggur, saya ingin traveling di sana," ucap Marisa penuh semangat.
Rencananya Marisa bakal gowes esok hari (Jumat, 5 Mei). Nantinya ia akan dipandu oleh fotografer lokal untuk rute-rute ciamik Hai Van Pass. Selebihnya Marisa akan menghabiskan waktunya dengan bersepeda mengikuti rute untuk perlombaan Ironman. Walau tidak bisa ikut serta, akan tetapi wanita yang juga gemar triathlon ini penasaran dengan tantangan yang akan disajikan tuan rumah.
Tidak ada persiapan khusus yang dilakukan Marisa. Dia tidak ingin menyiksa pergelangan kakinya. Berbanding terbalik dengan suaminya yang sudah melakukan persiapan matang sejak enam bulan lalu. "Dia targetnya finish strong dengan catatan waktu yang lebih baik daripada di Lombok," katanya.