Shop now to get your free shipping offer. SHOP NOW

Rela Latihan Jam 12 Siang Untuk Sesuaikan Cuaca di Vietnam

Rela Latihan Jam 12 Siang Untuk Sesuaikan Cuaca di Vietnam

Gelaran Ironman 70.3 Vietnam tinggal menghitung waktu. Edwin Djunaedhy, salah satu peserta asal Surabaya sudah berada di kota Da Nang, tempat terselenggaranya ajang triathlon paling bergengsi itu. Meski bukan pengalaman pertama ikut Ironman, Edwin tetap menantikannya. Bahkan ia mengaku sudah tidak sabar menghadapi perlombaan yang bakal diselenggarakan 7 Mei mendatang.


"Sebetulnya setelah ikut Ironman Lombok 2022 lalu, saya sudah kapok tidak mau ikut lagi. Saya sudah capek. Cuma saya lihat teman-teman, khususnya dari Surabaya, banyak yang ikut. Jadi tertarik ikut lagi," ucap Edwin lalu terkekeh saat dihubungi SUB Jersey.


Melihat besarnya antusiasme rekan-rekan di Surabaya bikin motivasi Edwin naik lagi. Diakuinya memang tidak akan mudah untuk menyelesaikan perlombaan yang mempertandingkan tiga cabang olahraga sekaligus tersebut. Namun, pemilik U2 Pace ini sudah punya gambaran tentang apa yang akan dihadapinya nanti. Terlebih sebelumnya Edwin pernah dua kali mengikuti event serupa. Yaitu Ironman 70.3 Bintan 2017 dan Ironman 70.3 Lombok 2022.


Tak tanggung-tanggung, laki-laki 51 tahun ini bahkan punya program khusus dari pelatih profesional. Sehingga untuk latihan berenang, balap sepeda, dan lari sudah ada yang mengarahkan. Edwin juga sering berdiskusi dengan teman-temannya terkait triathlon ini.


"Saya sering belajar dari Youtube dan teman-teman khususnya untuk lari. Saya selalu tanya bagaimana caranya menjaga stamina saat lari," tutur Edwin.


Di Vietnam nanti, Edwin bertekad mengukir catatan waktu yang lebih baik. Dia ingin menyelesaikan perlombaan dengan waktu di bawah 6 jam 30 menit. Demi memuluskan harapannya, Edwin pun tidak pernah berhenti latihan. Bahkan untuk triathlon, Edwin mengungkap jika dirinya ikut program milik Andy Wibowo yang merupakan juara Ironman tahun lalu.


Tidak hanya sekedar berlatih, Edwin juga mengimbangi dengan pola makan yang lebih bersih. Sebulan terakhir dia sangat mengurangi konsumsi gorengan dan pemanis tambahan. Tujuannya agar badannya lebih bugar sehingga mampu menyelesaikan tantangan Ironman.


Bakal bertanding di negara lain, membuatnya rutin mengecek berita terbaru dari penyelenggara terkait cuaca. Info terakhir yang didapatnya yakni cuaca bakal sangat panas sekitar 37-39° C saat gelaran Ironman nanti. Tetapi Edwin tidak khawatir.


"Saya sudah mempersiapkan itu. Saya biasa latihan jam 12 siang untuk menyesuaikan dengan kondisi asli saat perlombaan," ungkap Edwin.


Oleh karena itu, Edwin optimistis menyongsong Ironman 70.3 Vietnam. Persiapan sudah dilakukan. Dia pun berangkat lebih awal untuk beradaptasi dengan kondisi di sana.


Selamat bertanding! Semoga sukses.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Please note, comments must be approved before they are published