Sempat Drama Jelang Start, Priscillia Gunawan Sukses Capai Target di Singapura
Pengalaman ikut Singapore T100 Pro Triathlon Race sangat membekas bagi Priscillia Gunawan. Ia sempat mengalami drama mendebarkan pada event yang digelar 13-14 April kemarin.
Bayangkan saja. Hanya beberapa saat sebelum perlombaan berlangsung, mantan atlet selam nasional itu terpaksa harus kembali ke hotelnya. Padahal ia sudah standby sejak pagi di venue dan hanya tinggal menunggu peluit start dibunyikan.
Gara-gara swim capnya ketinggalan. Priscil baru sadar hal itu pukul 07.40 waktu setempat, sedangkan start lomba triathlon pukul 08.25.
Lebih mendebarkan lagi, jarak dari venue ke hotelnya cukup jauh. Sekitar 20 menit jika ditempuh dengan MRT. Jadilah perempuan 39 tahun itu harus lari-lari demi mengejar waktu.
Panik jangan ditanya. Dalam keadaan genting seperti itu, saldo MRTnya habis pula. Jadilah malang yang dialaminya bertumpuk.
"Tapi berusaha tetap tenang dan berdoa supaya "I can make it"," katanya.
Beruntung jadwal perlombaan sedikit molor jadi pukul 08.45. Jadi ia masih punya waktu untuk menenangkan diri karena sampai lagi di venue pukul 08.39.
"Jadi aku sudah pemanasan jantung dulu," ceritanya lalu ketawa.
Walau ditimpa drama di awal, tetapi Priscil bersyukur tidak ada hal buruk apapun yang terjadi setelahnya. Ia menjalani seluruh perlombaan dengan sangat lancar.
Untuk diketahui dalam Singapore T100 Pro Triathlon Race, setiap peserta harus menyelesaikan tantangan berenang 2 km, bersepeda 80 km, dan lari 18 km. Event ini merupakan perlombaan triathlon bergengsi di mana para atlet triathlon terbaik di seluruh dunia datang.
Lebih lanjut Priscil menceritakan tidak mudah untuk menjadi peserta ajang tersebut. Ada kualifikasi yang wajib dipenuhi. Yaitu harus bisa berenang dengan pace di bawah 2 menit 30 detik per 100 meter. Priscil sudah pasti memenuhi kategori tersebut.
Petualangan Priscil dalam event kali ini ditemani oleh SUB Jersey. Ia memakai trisuit custom dari SUB berwarna dasar hitam. Sebelum gelaran berlangsung, Priscil juga latihan intensif di U2Pace.
Makanya ia tidak mengalami kendala apapun soal renang di perairan terbuka. Untuk jarak 2 km, peraih medali perak PON 2021 itu finis dalam waktu 36 menit 32 detik.
Kalau soal bersepeda juga berhasil dilaluinya dengan mulus. Priscil sudah rutin latihan dan ikut berbagai event cycling hingga memperoleh gelar Queen of Mountain. Ibu satu anak itu mencatatkan waktu 2 jam 40 menit 24 detik untuk tuntas tantangan bersepeda 80 km.
"Larinya yang tetap jadi masalah. Untungnya kali ini bisa lagi meskipun nggak banter. Tapi jogging," tuturnya.
Meski kerap ikut gelaran triathlon, Priscil mengakui jika olahraga lari jadi kelemahannya. Bahkan ketika ikut Ironman 7.3 di Da Nang, Vietnam tahun lalu, Priscil memilih jalan sejauh 21 km karena tidak sanggup lari.
Dalam Singapore T100 Pro Triathlon Race, ia membukukan waktu 5 jam 40 menit 36 detik. Hasil itu sesuai dengan targetnya untuk finis di bawah enam jam.
"Belum puas, karena larinya masih belum bagus. Tapi banggalah dengan pencapaian kali ini," ungkapnya.
Walau melelahkan, Priscil tidak kapok. Masih banyak event yang ingin dicobanya. Dalam waktu dekat, ia masih akan fokus ikut event sepeda. Yakni Bromo KOM X. Sebagai pemilik gelar Trilogi 2023, ia tentu ingin mempertahankan dan mengulang raihan prestasi gemilang tersebut.
Bayangkan saja. Hanya beberapa saat sebelum perlombaan berlangsung, mantan atlet selam nasional itu terpaksa harus kembali ke hotelnya. Padahal ia sudah standby sejak pagi di venue dan hanya tinggal menunggu peluit start dibunyikan.
Gara-gara swim capnya ketinggalan. Priscil baru sadar hal itu pukul 07.40 waktu setempat, sedangkan start lomba triathlon pukul 08.25.
Lebih mendebarkan lagi, jarak dari venue ke hotelnya cukup jauh. Sekitar 20 menit jika ditempuh dengan MRT. Jadilah perempuan 39 tahun itu harus lari-lari demi mengejar waktu.
Panik jangan ditanya. Dalam keadaan genting seperti itu, saldo MRTnya habis pula. Jadilah malang yang dialaminya bertumpuk.
"Tapi berusaha tetap tenang dan berdoa supaya "I can make it"," katanya.
Beruntung jadwal perlombaan sedikit molor jadi pukul 08.45. Jadi ia masih punya waktu untuk menenangkan diri karena sampai lagi di venue pukul 08.39.
"Jadi aku sudah pemanasan jantung dulu," ceritanya lalu ketawa.
Walau ditimpa drama di awal, tetapi Priscil bersyukur tidak ada hal buruk apapun yang terjadi setelahnya. Ia menjalani seluruh perlombaan dengan sangat lancar.
Untuk diketahui dalam Singapore T100 Pro Triathlon Race, setiap peserta harus menyelesaikan tantangan berenang 2 km, bersepeda 80 km, dan lari 18 km. Event ini merupakan perlombaan triathlon bergengsi di mana para atlet triathlon terbaik di seluruh dunia datang.
Lebih lanjut Priscil menceritakan tidak mudah untuk menjadi peserta ajang tersebut. Ada kualifikasi yang wajib dipenuhi. Yaitu harus bisa berenang dengan pace di bawah 2 menit 30 detik per 100 meter. Priscil sudah pasti memenuhi kategori tersebut.
Petualangan Priscil dalam event kali ini ditemani oleh SUB Jersey. Ia memakai trisuit custom dari SUB berwarna dasar hitam. Sebelum gelaran berlangsung, Priscil juga latihan intensif di U2Pace.
Makanya ia tidak mengalami kendala apapun soal renang di perairan terbuka. Untuk jarak 2 km, peraih medali perak PON 2021 itu finis dalam waktu 36 menit 32 detik.
Kalau soal bersepeda juga berhasil dilaluinya dengan mulus. Priscil sudah rutin latihan dan ikut berbagai event cycling hingga memperoleh gelar Queen of Mountain. Ibu satu anak itu mencatatkan waktu 2 jam 40 menit 24 detik untuk tuntas tantangan bersepeda 80 km.
"Larinya yang tetap jadi masalah. Untungnya kali ini bisa lagi meskipun nggak banter. Tapi jogging," tuturnya.
Meski kerap ikut gelaran triathlon, Priscil mengakui jika olahraga lari jadi kelemahannya. Bahkan ketika ikut Ironman 7.3 di Da Nang, Vietnam tahun lalu, Priscil memilih jalan sejauh 21 km karena tidak sanggup lari.
Dalam Singapore T100 Pro Triathlon Race, ia membukukan waktu 5 jam 40 menit 36 detik. Hasil itu sesuai dengan targetnya untuk finis di bawah enam jam.
"Belum puas, karena larinya masih belum bagus. Tapi banggalah dengan pencapaian kali ini," ungkapnya.
Walau melelahkan, Priscil tidak kapok. Masih banyak event yang ingin dicobanya. Dalam waktu dekat, ia masih akan fokus ikut event sepeda. Yakni Bromo KOM X. Sebagai pemilik gelar Trilogi 2023, ia tentu ingin mempertahankan dan mengulang raihan prestasi gemilang tersebut.