Tak Berniat Tambah Anggota, Cukup 13 Cyclist Saja
Terbentuk pada 13 Agustus 2022, Birdi Road Cycling mantap beranggotakan 13 cyclist saja. Supaya lebih tertata demi mewujudkan mimpi besar mereka.
Komunitas asal Sidoarjo itu memang memiliki visi yang tak tanggung-tanggung. Yakni membentuk klub balap di Kota Udang tersebut. Hanya saja, Birdi sepakat tidak ada ketua, bendahara, atau posisi struktural lainnya, karena semua anggota punya suara yang sama.
Para cyclist Birdi sebenarnya sudah gowes bareng sejak lama. Tetapi saat itu belum kepikiran untuk membentuk grup sepeda. Lama kelamaan mereka menyadari kalau punya passion yang sama, yakni balapan.
Dan di Sidoarjo sendiri belum ada klub yang fokus untuk itu. Makanya mereka memutuskan untuk bikin komunitas yang dinamakan Birdi Road Racing. Seperti burung kecil yang terbang bebas, begitulah harapan mereka dengan penamaan tersebut.
“Walaupun punya visi serius untuk race, Birdi tetap tanpa tekanan dalam latihan. Ini yang kami sepakati bersepeda bebas seperti burung terbang bebas. Jangan sampai sepedaaan malah menjadi beban,” tutur Rieco Rinaldi, anggota Birdi.
Baca juga: Akhirnya Resmi Bernama Puri Cycling Setelah Bersepeda Bersama Sejak 2012
Rute latihan komunitas ini biasanya di Kahuripan Loop atau Tlocor. Hampir semua anggota Birdi bukan climber. Jarang sekali ikut event race semacam KOM. Lebih cenderung suka criterium atau road race dengan rute flat.
Sejauh ini para member Birdi sudah mengumpulkan beberapa medali. Saat Tour of Kemala Gresik 2023, salah satu pembalapnya berhasil meraih podium lima. Kemudian Tour of Kemala di Banyuwangi juga masuk jajaran podium kedelapan.
Birdi pernah menjajal ikut East Java Journey 2023 yang digagas oleh Mainsepeda. Mereka tertarik dengan event ultra cycling sekaligus untuk menguji daya tahan tubuh. Hanya saja untuk edisi 2024 ini, para member Birdi masih pikir-pikir untuk ikut EJJ lagi karena kesibukan kerja.
Rieco menjadi member paling aktif untuk ikut berbagai event dibanding rekan-rekannya. Soal waktu pekerjaan ia lebih fleksibel, sementara member Birdi banyak yang terikat dengan kerja di kantor.
Baca juga: Bukan Komunitas Lari, Hanya Teman Lari
Seperti komunitas pada umumnya, Birdi juga punya agenda rutin. Pada hari-hari biasa mereka akan bersepeda sejauh 50-70 km. Sedangkan pada akhir pekan, Birdi biasa gowes agak jauh seperti ke Lawang atau Mojokerto Loop.
Pada Minggu, 4 Februari 2024, komunitas ini baru saja merilis jersey terbaru hasil kolaborasi dengan SUB Jersey. Birdi kembali mempercayakan jersey tahun ini kepada SUB Jersey. Mereka pun seperti biasa gowes ke rute favorit, yakni Tlocor.
“SUB memang terbukti nyaman dan breathable. Sebelum terbentuk klub ini, para anggota sudah pakai produk-produk SUB dan paling cocok dengan premium series,” puji Rieco.
Untuk edisi kali ini, Birdi memutuskan untuk membuat jersey custom yang lebih colorful. Dua tahun berturut-turut mereka cenderung memakai jersey dengan warna-warna kalem dengan dominan ungu tua.
Nah, untuk tahun yang baru ini mereka memilih memadukan warna magenta, biru muda, biru tua. Selaras dengan warna logo terbaru mereka. ‘New Colour, New Face’ begitulah Birdi ingin menyambut 2024.