Shop now to get your free shipping offer. SHOP NOW

Three Islands Journey 2023 - Fun Ultra Cycling yang Dinantikan

Three Islands Journey 2023 - Fun Ultra Cycling yang Dinantikan

Three Islands Journey 2023 telah dimulai. Tak seperti balapan pada umumnya, raut wajah para cyclist terlihat gembira. Tak ada ketegangan. Sebaliknya mereka terlihat antusias dan semangat menyongsong gowes yang akan menaklukkan tiga pulau dalam tiga etape selama tiga hari pada 16-18 Juni.

CEO SUB Jersey Bagus Ramadhani melepas keberangkatan para peserta dari Surabaya Town Square (Sutos) pukul 05.30 WIB. Meski hanya berjumlah 78 orang, namun, suasana tetap terasa meriah. Hal itu tidak lepas dari pembawaan para cyclist yang sangat ceria dan siap melahap tantangan event ultra cycling tersebut.

Sebelum berangkat, peserta terlihat sibuk melakukan check in lewat scan kode QR yang tersedia di titik start. Kemudian mereka wajib melakukan bike check untuk memastikan tak ada kendala pada sepeda yang akan digunakan untuk long ride. Tak hanya itu, masih banyak juga peserta yang belum tuntas mengatur barang-barang bawaannya seperti koper dan bike box.


Pagi yang benar-benar sibuk untuk para cyclist yang datang dari berbagai daerah. Ferry Silviana Abdullah Abu Bakar misalnya. Istri Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar tersebut masih sibuk dengan settingan garminnya.

"Saya sudah pernah gowes di tiga pulau itu, tapi belum pernah yang seperti ini. Senang sekali bisa having fun dengan teman-teman sekalian latihan. Saya mau ikut event ultra cycling yang cukup jauh yaitu Paris-Brest-Paris," ucap perempuan yang lebih dikenal dengan sebutan Feronica Fey tersebut.

Dalam ajang ini peserta diajak gowes melintasi tiga pulau sekaligus, yakni Jawa, Bali, dan Lombok. Pada etape pertama mereka akan gowes sejauh 282 kilometer. Check point pertama berada di Utama Raya, Situbondo. Setelah istirahat sejenak, peserta akan melanjutkan perjalanan menuju Hotel Manyar Banyuwangi.

 



Namun, di hotel tersebut peserta hanya diberi kesempatan untuk istirahat dan membersihkan diri saja. Mereka harus menuntaskan etape pertama dengan menyeberang ke Pulau Bali menggunakan kapal feri yang berangkat pukul 19.00 WIB. Peserta tidak boleh sampai ketinggalan. Kalau tidak mereka harus mengupayakan menyeberang sendiri malam itu juga.

Hal itu dikarenakan finis etape pertama berada di Bumi Perkemahan Bali Barat. Para cyclist masih harus gowes sejauh 3,7 kilometer dari Pelabuhan Gilimanuk menuju titik finis hari pertama. Jika sampai sana lebih dari pukul 00.00 WITA (23.00 WIB), maka peserta dinyatakan did not finish (DNF). Tentu sayang sekali bukan kalau sampai terjadi demikian.

"Saya suka sekali dengan event ultra cycling. Ketika ada penawaran fun ultra cycling seperti ini, saya langsung ingin coba. Saya suka petualangan," ucap Nur Hidayat yang merupakan dokter ahli bedah saraf di RSUD dr. Soedono Madiun.

Pada hari kedua, Sabtu (17/6) gowes akan dimulai lebih awal pukul 04.00 WITA. Bumi Perkemahan Bali Barat menjadi titik start etape kedua. Para cyclist bakal mengayuh sepeda sejauh 200 kilometer menuju Pelabuhan Padang Bai. Namun, sebelum itu ada check point pertama di Warung Makan Taman Sari Singaraja.

Peserta harus lebih berhati-hati pada etape kedua ini. Sebab, panitia memberlakukan cut of time (COT) pukul 18.00 WITA. Jadi sebelum itu mereka wajib sampai di Padang Bai untuk kemudian menyeberang menggunakan kapal feri ke Pulau Lombok. Nantinya setelah sampai di Pelabuhan Lembar, Lombok, peserta bakal dibawa menuju Hotel Raja Kuta Mandalika menggunakan bus. Sedangkan sepeda akan diangkut dengan armada khusus.

Etape ketiga inilah yang menjadi daya tarik utama. Peserta akan mulai gowes dari Hotel Raja Kuta Mandalika dan finis di Sirkuit Mandalika. Kira-kira jarak yang akan mereka tempuh sejauh 84 kilometer. Lebih istimewa lagi saat sampai di Sirkuit Mandalika, peserta akan diajak ngeloop sejauh 8 kilometer. Setelah itu mereka dibebaskan untuk mengeks…

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Please note, comments must be approved before they are published