Birukan Kota Malang, Ratjoen CC Rilis Jersey 2024
Tahun baru. Jersey baru. Semangat baru. Itulah upaya yang dilakukan Ratjoen Cycling Club untuk menyambut 2024.
Pada Minggu, 25 Februari, kemarin komunitas sepeda terbesar di Kota Malang itu merilis jersey terbarunya. Perkenalan jersey anyar hasil kolaborasi dengan SUB Jersey itu dikemas dengan gowes sejauh 40 km dari Malang menuju Kota Batu dan finis di Javanine Resto yang ada di Bumi Arema.
Ratusan cyclist Ratjoen sukses membirukan kota Malang lewat jersey baru tersebut. Tampilan jersey Ratjoen kali ini relatif sederhana namun sarat makna. Dominasi warna biru yang dibagi menjadi biru muda di area lengan dan bahu, serta biru navy pada bagian badannya. Tidak ketinggalan tulisan Ratjoen berwarna putih menghiasi area depan jersey.
Hendri Sudjana selaku koordinator acara tersebut menuturkan jika rangkaian launching jersey Ratjoen sudah dimulai sejak 22 Februari lalu. Selama dua hari berturut-turut, tepatnya 22-23 Februari, dilakukan distribusi jersey yang bertempat di Odilia Cafe & Patisserie. Momen itu juga dimanfaatkan untuk sesi foto para member dengan jersey biru ini.
Kemudian pada 24 Februari dilakukan pre-launch ride oleh segelintir member Ratjoen. Setidaknya sekitar 30 member gowes sejauh 80 km ke Gunung Kawi hingga Lembah Indah yang memiliki elevasi gain mencapai 1.400 meter. Mereka mengenakan jersey 2023 yang khas dengan kombinasi warna biru dan merah.
“Puji Tuhan semuanya berjalan lancar dan semua orang happy dengan acara ini,” tutur pria yang akrab disapa Ko Jrinx tersebut.
Baca juga: Satu Dekade, Ratjoen CC Rayakan Dengan Gowes Keliling Bali
Sudah menjadi tradisi Ratjoen untuk launching jersey setiap awal tahun. Acara itu hampir selalu dilakukan pada awal Februari. Khusus tahun karena bertepatan dengan Tahun Baru Imlek serta pemilu, maka acara perilisan jersey digelar pada akhir Februari.
Launching jersey 2024 memang tidak semegah dan semeriah tahun-tahun sebelumnya. Leader Ratjoen, Irawan Djakaria mengungkap jika tahun ini jumlah member komunitasnya mengalami penurunan sekitar 30 persen. Tingga 180an cyclist saja.
Padahal sebelumnya Ratjoen memiliki jumlah member yang cukup fantastis. Tersebar se-Malang Raya. Bahkan ada dari beberapa kota di Indonesia, hingga luar negeri.
Nyatanya hal ini tidak menjadi masalah besar. Pak Kom, panggilan akrabnya, mengaku ada hikmah dari penurunan jumlah member tahun ini.
“Kami jadi lebih akrab dan saling mengenal. Waktu anggota masih 400-an itu memang ramai gowesnya, tapi kami seperti orang asing,” ujar Pak Kom.
Baca juga: Ratjoen Half Everesting Challenge: Cuma 6 Cyclist yang Berhasil Finis
Selain merilis jersey sepeda, Ratjoen juga membuat running tee. Desainnya pun dibikin sama persis dengan jersey sepedanya. Hal itu dilakukan lantaran kini banyak membernya yang turut menggeluti beberapa olahraga sekaligus selain sepeda. Mulai dari running hingga gym.