Paris - Brest-Paris: Mimpi Besar Chaidir Akbar Jadi Kenyataan
Paris-Brest-Paris tinggal menghitung hari. Event ultra cycling unsupported itu bakal segera diselenggarakan Minggu (20/8) mendatang. Balapan ini akan menempuh jarak sejauh 1.200 km. Dari Paris, ke Brest, kembali lagi ke Paris.
Chaidir Akbar sudah tidak sabar mengikuti ajang balap sepeda Paris-Brest-Paris 2023. Ya, ia termasuk salah satu di antara 43 peserta asal Indonesia yang berhak tampil di ajang itu. Bangga sudah pasti. Tidak mudah untuk mendapatkan tiket kualifikasi ajang balap sepeda tertua di dunia. Pertama kali diadakan pada 1891.
Persyaratan ikut PBP cukup kompleks. Setiap cyclist setidaknya harus menyelesaikan audax 200 km, 300 km, 400 km, dan 600 km yang diadakan di masing-masing negara. Setelah itu tercapai, tidak serta merta akan langsung mendapat kepastian bisa ikut PBP.
baca juga: Bangga Kenakan Produk Indonesia di Paris-Brest-Paris
Slot peserta terbatas. Hanya untuk 8.000 cyclist saja. Itupun 2.500 slot yang ada diperuntukkan bagi cyclist tuan rumah. Praktis hanya 5.500 slot yang tersedia dan diperebutkan oleh banyak cyclist di dunia.
“Ini jadi salah satu puncak pencapaian saya, karena, Paris-Brest-Paris memiliki nilai histori yang luar biasa di Prancis,” ungkap Chaidir.
Brand ambassador SUB Jersey itu sangat semangat. Ini akan menjadi pengalaman perdananya mengikuti ajang balap sepeda yang digelar empat tahun sekali itu. Chaidir pun memastikan segala sesuatunya dengan baik agar tidak mengalami kendala cukup berarti selama di sana.
Nantinya Chaidir harus bisa menempuh rute sejauh 1.200 km dengan elevation gain 12.000 dengan cut of time (COT) selama 90 jam. Artinya ia harus bisa menyelesaikan semua tantangan dalam waktu tiga setengah hari.
baca juga: Chaidir Akbar - Banua Duathlon Challenge: Tidak Berat, Rutenya Unik
“Secara nggak langsung, pengalaman ikut audax membuat saya terbiasa dengan sistem unsupported. Semakin sering diikuti, saya semakin tahu apa saja yang harus dilakukan, apa yang harus dibawa, dan kapan badan butuh istirahat yang lebih proper,” jelas cyclist yang baru saja ikut Banua Duathlon Challenge itu.
Chaidir sudah pasti tidak mengenal dengan baik rute yang akan dilaluinya nanti. Ia hanya mempelajari materi yang sudah dibagikan oleh pihak penyelenggara. “Selebihnya ikuti GPS saja,” katanya.
Dalam petualangannya di PBP nanti, Chaidir akan ditemani oleh SUB Jersey. Ia akan mengenakan jersey Indonesia Series 2023 dalam misinya menuntaskan balapan sebelum COT 90 jam.