Bangga Kenakan Produk Indonesia di Paris-Brest-Paris
Ferry Silviana Feronica sangat bersemangat saat menceritakan persiapannya menjelang Paris-Brest-Paris. Ya, istri walikota Kediri Abdullah Abu Bakar ini menjadi salah satu peserta event ultra cycling unsupported tersebut. Bu Fey, panggilan akrabnya, merupakan satu di antara 43 cyclist asal Indonesia yang akan mengikuti ajang balap sepeda tertua di dunia itu.
Saat dihubungi SUB Jersey, Fey mengaku awalnya tidak menyangka sama sekali bisa lolos kualifikasi event balap sepeda yang diadakan empat tahun sekali itu.
“Saya hanya ingin ikut audax di Indonesia. Tetapi ternyata dengan itu malah punya tiket untuk bisa ke sana. Sebenarnya nggak direncanakan, cuma dengar teman-teman banyak yang ngomongin soal itu akhirnya saya ingin ikut juga,” ucap Fey.
baca juga: Three Islands Journey - Ajang Latihan Sebelum Paris-Brest-Paris
Memang sayanng melewatkan kesempatan ikut PBP. Untuk mendapat tiket tampil di ajang ini tidak mudah. Setiap cyclist setidaknya harus sudah menyelesaikan audax 200 km, 300 km, 400 km, dan 600 km. Barulah setelah itu bisa mendaftarkan diri untuk menjadi peserta event balap sepeda yang pertama kali digelar pada 1891 tersebut.
Akan tetapi, cyclist yang mendaftar tidak akan langsung diterima sebagai peserta. Sebab, slotnya terbatas. Hanya untuk 8.000 cyclist saja. Itupun 2.500 slot diperuntukkan bagi cyclist tuan rumah. Praktis Fey memperebutkan sisa slot yang ada dengan para cyclist di seluruh dunia. Beruntung perempuan berhijab ini bisa mendapatkan kesempatan untuk itu.
“Tantangannya pasti akan berbeda. Kondisi cuaca juga berbeda. Apalagi jarak 1.200 km ‘kan cukup jauh. Yang paling seru bisa mewakili Indonesia. Setahu saya selama ini belum pernah ada cyclist perempuan Indonesia yang bisa finis Paris-Brest-Paris. Jadi ada keinginan buat itu,” ungkapnya.
Akan melakoni balap sepeda sejauh 1.200 km dengan total elevation gain 12.000 membuat Fey mempersiapkan diri dengan baik. Termasuk ketika mengikuti Three Islands Journey yang digelar 16-18 Juni lalu. Menurutnya, bersepeda menempuh tiga pulau sekaligus, yakni Jawa, Bali, Sumatra bisa menjadi pemanasan sebelum benar-benar bersepeda di Paris.
Karena event ini unsupported, mau tak mau Fey harus membekali diri dengan baik. Ia tidak bisa mengandalkan orang lain untuk balapan seperti ini. “Ada beberapa hal yang harus dipelajari, salah satunya cara mengganti ban,” ucapnya.
Fey akan mengenakan produk Indonesia selama PBP nanti. Cyclist yang juga konselor laktasi berstandar WHO ini bakal memakai apparel dari SUB Jersey. Begitupula dengan sepeda yang dikayuhnya merupakan sepeda buatan negeri dari Wdnsdy Bike.
“Senang sekali bisa membawa brand Indonesia di event itu. Saya sangat excited. Saya tentu berterima kasih atas support yang diberikan,” tutur Fey.
baca juga: Three Islands Journey 2023 - Sirkuit Mandalika Jadi Primadona
Jersey SUB Indonesia Series 2023 akan dipakai untuk menyelesaikan balapan yang memiliki cut of time (COT) 90 jam tersebut. Kebetulan ajang ini diadakan dalam rentang waktu setelah HUT Kemerdekaan RI ke-78. Jadi Fey ingin tampil membawa semangat Merah Putih selama di sana.
“Selain itu, biar gampang dikenali oleh peserta lain dari Indonesia. Karena dari 43 cyclist Indonesia itu tidak semua saling mengenal,” kata Fey.
Semangat, Bu Fey!! Semoga bisa finish strong!!