Irawan Djakaria, Pengalaman Tak Terlupakan Dari Amerika
Irawan Djakaria mendapat pengalaman berharga dari perjalanannya ke Amerika Serikat. Padahal ia berangkat ke Negeri Paman Sam untuk liburan bersama keluarga. Namun, jiwa gowes membuat leader Ratjoen Cycling Club itu tidak ingin melewatkan kesempatan menjajal trek sepeda yang ada di sana.
Kebetulan di Sunnyvale, tempatnya tinggal selama di Amerika, ada member Ratjoen CC. Yakni pasangan Gheorghe Muresan dan Elisa Muresan yang menetap di sana. Jadilah pria yang akrab disapa Pak Kom bersama sang istri, Herlina Tedy, diajak jalan-jalan keliling menikmati North California pada Senin (29/6).
Mereka bersepeda di San Fransisco kemudian menyeberangi Golden Gate Bridge menuju Sausalito. Setelah itu, Pak Kom diajak menjajal rute tanjakan di Hawk Hill yang merupakan bukit tertinggi di area San Fransisco Bay.
"Waktu di Golden Gate Bridge itu saya nggak berani, jadi sepedanya saya tuntun. Anginnya kencang sekali ditambah udara dingin lagi," cerita Pak Kom pada SUB Jersey.
Karena tak dikejar target apapun, Pak Kom memilih menikmati perjalanan gowes itu. Mereka bersepeda pelan-pelan, sebab, udara cukup dingin meski sudah penghujung musim semi. Ia setia mengenakan SUB Packable Windproof Jacket CAPTOR warna mustard untuk menghalau suhu dingin menusuk badannya. Tak disangka jaket tersebut dilirik oleh Gheo, karena, praktis bisa dilipat dan mudah dibawa kemana-mana.
"Jaket kuning itu akhirnya saya kasih ke teman saya, sekalian jersey Bromo is Calling yang sempat saya pakai juga saya berikan. Kata dia, motif jerseynya bagus dan unik. Dia suka bersepeda," tutur Pak Kom.
Setelah itu, Pak Kom diajak berkeliling Silicon Valley yang merupakan kompleks perusahaan teknologi dunia. Mulai dari Microsoft, Apple, Facebook, hingga Linkedin. Pak Kom mendapat kesempatan masuk ke Linkedin, sebab, Gheo bekerja di sana. Ia dan istri diajak tour singkat keliling perusahaan.
Bagi Pak Kom ini adalah pengalaman baru yang luar biasa. Banyak jalan khusus untuk bersepeda. Kalau pun harus melewati jalan raya, ia tetap merasa aman karena kendaraan roda empat atau lebih sangat menjaga batas dengan para pesepeda.
"Meskipun kami di freeway, tapi nggak dipepet. Kalau jalanan sempit, mobil nunggu kami jalan dulu. Lebih nyaman jadinya. Jalannya juga mulus," ucap Pak Kom.
Hari berikutnya, Pak Kom dan rombongan mencoba tanjakan Mt Diablo. Ia ke sana atas rekomendasi salah seorang teman. Pak Kom mengungkapkan bersepeda ke gunung yang ada di California itu sebagai 'pengganti', karena, tak bisa ikut Bromo KOM Challenge 2023. Makanya Pak Kom dan sang istri sengaja mengenakan jersey Bromo Is Calling yang menjadi official merchandise event tersebut.
Ada cerita menggelitik dalam perjalanannya gowes di California tersebut. Pak Kom sempat kehabisan air di tengah jalan. "Kalau mancal di sini nggak ada minimarket. Sepanjang jalan itu alam semua," terangnya.