Charity dan Rilis Jersey Warnai Anniversary Ke-2 Whiskey on Wheels
Puncak perayaan anniversary ke-2 Whiskey on Wheels (WoW) yang digelar di Baba Kopitiam pada Minggu (2/9) berlangsung meriah. Para member komunitas asal Semarang tersebut tampak antusias dan semangat menjalani rangkaian acara HUT yang dimulai sejak Sabtu (1/9) lalu.
Komunitas yang terbentuk pada 2 September 2021 itu mengemas perayaan kali ini dengan nuansa berbeda dibanding edisi sebelumnya. Tahun ini para member WoW mengawali anniversary dengan amal ke YPAC Semarang.
“Nantinya setiap tahun sebelum anniversary akan ada charity ride. Bisa disalurkan ke panti asuhan, YPAC, atau tempat lain,” jelas Raymond Adrian, pengurus WoW.
Baca juga: Run a way Lampung Rayakan Anniversary Pertama Dengan Rilis Jersey
Sehari setelahnya barulah komunitas yang beranggotakan 40 orang itu melakukan anniversary ride. Tidak jauh-jauh. Hanya 30 km saja. Start dari Baba Kopitiam, lalu gowes keliling Kota Lumpia, kemudian kembali lagi ke kafe yang sudah mereka sewa untuk perayaan anniversary itu.
Seperti tahun sebelumnya, pada anniversary ride kali ini WoW sekaligus merilis jersey terbaru mereka. Jersey warna kuning dengan corak hitam pada bagian badan depan dan belakang. Hasil kolaborasi dengan SUB Jersey.
Raymond cs tampil sangat kompak. Mereka memadukan jersey berwarna neon itu dengan bib hitam. Pun demikian dengan kaos kaki dan sepatu yang dikenakan rata-rata juga berwarna hitam. Sehingga peloton WoW terlihat sangat menarik mata para pengguna jalan. Begitu pula dengan hasil fotonya.
Baca juga: Tekad Bhinneka Tunggal Ika Dalam Jersey Terbaru GCR
Seperti tahun sebelumnya, pada anniversary ride kali ini WoW sekaligus merilis jersey terbaru mereka. Jersey warna kuning dengan corak hitam pada bagian depan dan belakang. Raymond cs tampil sangat kompak.
“Kalau di Semarang nggak ada komunitas sepeda yang pakai warna neon. Kami pilih ini biar ngejreng dan terlihat beda saja saat di jalan,” ucap Raymond. “Selain itu, WoW ada divisi race di mana jersey kami memang identik dengan warna kuning yang khas. Itu kami pertahankan sampai sekarang,” jelasnya lebih lanjut.
WoW sendiri merupakan komunitas yang terbentuk kala pandemi covid-19. Awalnya jumlah member komunitas ini lebih banyak. Sekitar 50 orang. Namun, begitu pandemi berakhir banyak yang memutuskan untuk rehat sejenak dari dunia sepeda.
Kendati demikian, hal itu tidak jadi masalah. WoW mampu menjaga kekompakannya hingga sekarang. Terbukti dari suasana perayaan anniversary yang sangat pecah kemarin. Mereka sangat antusias dengan games-games kecil yang diadakan untuk mengakrabkan antar anggotanya. Gelak tawa pun memenuhi ruangan yang mereka pakai. Yang menang mendapatkan hadiah menarik dari SUB berupa jersey, kaos kaki atau gloves.
Raymond yang merupakan leader WoW tidak menampik pembentukan nama komunitas mereka terinspirasi dari salah satu nama minuman beralkohol. “Memang ada teman kumpulannya untuk minum. Cuma makin ke sini kami ingin sehat. Jadi gowes untuk dapat sehatnya, tetapi tetap party biar balance,” ujar Raymond lantas tertawa.
WoW rutin gowes setiap Senin hingga Jumat. Mereka biasa ngeloop di dalam kota Semarang. Museum Mandala Bhakti dijadikan titik kumpul oleh komunitas tersebut. Barulah mereka gowes sekitar 30 km. Kalau sudah capek, mereka akan berhenti di suatu kafe untuk makan dan minum kopi pagi.
Gowes jarak jauh seringkali diadakan pada akhir pekan. Mereka biasanya mengadakan fondo pada Minggu. Yogyakarta atau Boyolali jadi tempat yang rutin dikunjungi. Namun, ini tidak selalu mereka lakukan. Tergantung kesepakatan.