Shop now to get your free shipping offer. SHOP NOW

Finisher Perempuan Pertama Ultra Cycling Challenge Surabaya 2023

Finisher Perempuan Pertama Ultra Cycling Challenge Surabaya 2023

Belum genap tiga tahun sejak Dimitra Levina Hartono memutuskan menggeluti dunia balap sepeda Indonesia. Berawal dari sekadar mencari kegiatan saat covid-19 melanda, siapa sangka hobi baru ini mampu mengantarkannya meraih banyak prestasi.

 

Terbaru, cyclist yang akrab disapa Ditra itu menjadi finisher perempuan pertama yang mampu menyelesaikan Ultra Cycling Challenge Surabaya 2023 pada Sabtu (21/10). Pencapaian ini jelas patut diapresiasi. Ia sukses merampungkan seluruh tantangan pada event balap sepeda unsupported sejauh 200 km tersebut.

 

“Sebenarnya nggak menyangka, apalagi aku startnya terlambat sekitar 15 menit. Cuma aku bisa ngejar di tanjakan, jadinya lebih duluan aku dari peserta cewek yang lain,” ceritanya saat dihubungi SUB Jersey.


Baca juga: GLCCC Wanderlust Bangkok Series: Rute Baru, Tantangan Makin Seru

 

Boleh dikatakan Ditra memang spesialis tanjakan. Ia kerap ikut event balap sepeda dengan rute pegunungan yang menantang. Di Trilogi Jawa Timur 2023 kemarin, Ditra menjadi runner-up untuk kelas women 30-34.

 

 

Kendati demikian, cyclist yang bergabung di Women’s Cycling Community Surabaya itu mengaku rute UCC ini tidak mudah. Apalagi rutenya mix antara road dan gravel, jadi tantangannya pun dobel.   

 

Karena itulah Ditra memilih mengenakan SUB Gravel T/A/G Long Sleeves Jersey berwarna Moss Green dan bib T/A/G. Kedua outfit inilah yang menemaninya berpetualang menyelesaikan balapan audax sejauh 200 km tersebut.

 

“Rutenya nggak lewat jalan besar, tapi lewat jalan sempit perkampungan. Ternyata walau perkampuan tapi nanjaknya nggak karu-karuan. Buanyak banget tanjakannya,” ucapnya.

 

Baca juga: Tombro Tuntaskan 748,91 KM Dalam 70 Jam 15 Menit


Beruntung pengalamannya gowes nanjak selama ini sangat membantunya mengatasi rute-rute tersebut. Event yang diadakan oleh Audax Randonesia itu mengajak para peserta untuk menikmati rute yang penuh tantangan di seputar Pacet dan Trawas.

 

 

Dari Surabaya, peserta diarahkan ke Sidoarjo lalu naik menuju Krian. Dari sana mereka kemudian diajak gravelan ke Pacet dan Trawas, baru kembali lagi ke Kota Pahlawan.

 

Menurut Ditra, bukan rutenya yang berat. Tantangan yang sebenarnya ialah soal cuaca yang luar biasa panas. Salah satu kawan yang dijumpainya di jalan sempat mengecek perkiraan cuaca hari itu mencapai 51° celcius. Jadi bisa dibayangkan bagaimana susahnya bersepeda di bawah terik matahari yang sangat menyengat.

 

Ditra sendiri hampir menyerah karena tidak kuat dengan panasnya cuaca. Hanya saja jiwa kompetitifnya membuat cyclist berhijab itu enggan putus di tengah jalan. Ia pun mengakalinya dengan banyak berhenti dan beristirahat setiap 20-25 km. Ditra juga memanfaatkan kesempatan di Check Point yang ada tiap 50 km untuk mendinginkan badan.

 

“Ya ampun itu puanas banget. Benar-benar bikin dehidrasi. Jadi manajemen air dan istirahat harus baik. Kalau nggak, mungkin aku nggak finis,” tuturnya.

 

Cyclist yang juga ikut JalaniAja CC dan Freedom Cycling Club itu akhirnya berhasil finis dalam waktu 11 jam 34 menit. Ia masuk di Café Kateko yang menjadi lokasi start dan finish sekitar pukul 16.30 WIB. Ditra sukses finish under cut off time 13,5 jam.

 

 

Sudah menyelesaikan UCC Surabaya 2023, tidak membuat Ditra puas. Ia akan segera menatap event berikutnya yakni Surga 2023. Istri dari cyclist Syamsul Rizal itu menargetkan podium pertama untuk ajang balap sepeda gravel yang diadakan 5 November mendatang. 

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Please note, comments must be approved before they are published