Tombro Tuntaskan 748,91 KM Dalam 70 Jam 15 Menit
Mimpi besar Tri Hadi Siswanto menjadi finisher Badlands 2023 sukses terwujud. Usai perjuangan panjang sejak Minggu (3/9), akhirnya cyclist asal Sidoarjo itu mencapai garis finis. Jauh sebelum cut off time yang jatuh pada Jumat (8/9). Bahkan sebelum target tiga hari yang sempat dicanangkannya.
Cyclist yang lebih dikenal dengan nama Hadi Tombro itu menyelesaikan tantangan sepanjang 748,91 km pada Rabu (6/9) pukul 06.15 waktu setempat atau 11.15 WIB. Tombro membukukan waktu 70 jam 15 menit. Ia menjadi peserta ke-74 yang mampu menyelesaikan ultra cycling paling kejam di dunia tersebut.
“Perasaan saya luar biasa. Bersyukur bisa finis Badlands dan bersyukur banget atas semua support dari SUB Jersey, Wdnsdy, Mainsepeda, dan doa dari teman-teman,” ucap Tombro saat dihubungi SUB Jersey.
Ya, SUB Jersey menjadi bagian dalam perjalanan Tombro menempuh rute gravel dari Palacio de Congresos de Granada hingga sampai di garis finis. Suami dari cyclist Arfiana Khairunnisa mengenakan jersey Gravel T/A/G Camo Series Short Sleeves Red untuk Badlands ini. Menurutnya, jersey tersebut sesuai dengan tema perjalanannya yakni travelling, adventure, dan gravel.
Baca juga: Tatap Badlands 2023, Tombro Target Finis 750 KM Dalam Empat Hari
Demi membawa perbekalan makanan dan minuman lebih banyak, Tombro memutuskan tidak membawa baju ganti. Sebab, ia sebagian besar rute gravel yang ia lewati ialah alam bebas yang tak berpenghuni. Ia hanya mengenakan jersey Gravel T/A/G Camo Series Shorts Sleeves Red dan bib Comfy. Cycling suit ini yang menemaninya selama hampir tiga hari bersepeda.
Rute Badlands sendiri terbagi menjadi empat segmen. Yakni Gurun Gorafe, Gurun Tabernas, Cabo de Gata, La Alpujarra. Tombro sempat mengalami kendala pada bikecomp saat memasuki kilometer 120. Map tidak muncul. Layarnya hanya ada warna putih. Ia terpaksa harus menyeting ulang. Bikecomp menjadi perangkat penting karena ini satu-satunya penunjuk arah menuju garis finis.
Akibat kendala itu, Tombro harus tercecer cukup jauh dari peserta lain. Namun, ia berhasil mengejar ketinggalan. Saat memasuki Gurun Tabernas, nasibnya kurang beruntung. Ban sepedanya mengalami bocor sehingga ia harus berhenti lagi untuk memperbaikinya.
Cyclist berkepala plontos tersebut sebenarnya berpeluang menyelesaikan balapan lebih cepat. Hanya saja cuaca dingin menjadi kendala utama yang sulit dikendalikannya. Membuatnya beberapa kali harus berhenti, karena, tidak kuat melanjutkan perjalanan.
“Sebenarnya saat 100 KM terakhir mau finis langsung. Ternyata sebelum itu lewat salah satu desa yang jalanannnya turunan. Nah, di sana kok terasa berat sekali, mata sudah nggak sanggup dan hawa sangat dingin. Akhirnya memutuskan gelar sleeping bag dan tidur,” kisahnya.
Baca juga: Lega Bisa Finis Bentang Jawa 2023
Setelah beristirahat hampir satu jam lamanya, Tombro lanjut gowes. Hingga berhasil mencapai garis finis saat langit masih gelap. “Semua perjalanan sangat berkesan. Saya bersyukur bisa menjadi bagian dari Badlands 2023. Tadinya cuma dalam mimpi saja ketika melihat Badlands episode pertama pada 2020,” ungkapnya.
Ya, Badlands ini memang event yang sudah diincar oleh Tombro sejak pertama kali digelar pada 2020. Namun, saat itu ia belum berani untuk mendaftar. Tombro lebih dulu menjajal kemampuannya dengan ikut ultra cycling di dalam negeri. Seperti East Java Journey dan Bentang Jawa.
Ketika akhirnya ia memenangkan Bentang Jawa 2022 kategori pair bersama Mikhael Prastowo, saat itulah keyakinan Tombro untuk ikut Badlands semakin mantap. Apalagi Bentang Jawa rutenya dua kali lipat lebih jauh dibanding Badlands.