Shop now to get your free shipping offer. SHOP NOW

Gagal Dapatkan Visa Schengen, Royke Lumowa Bergerak Menuju Tabriz Dengan Naik Mobil

Gagal Dapatkan Visa Schengen, Royke Lumowa Bergerak Menuju Tabriz Dengan Naik Mobil

Sungguh malang nasib Royke Lumowa. Perjalanannya mewujudkan Cycling Anywhere to Save the Earth lagi-lagi menemui kendala. Kali ini ia gagal mendapatkan visa schengen. Praktis rencananya memasuki wilayah daratan benua Eropa juga gagal.

 

Hal itu disampaikannya melalui akun instagram miliknya @roykeworldcycling dan @roy_multi_m. “Hari ini, 15 Nov 23, saya real tinggalkan Teheran menuju Tabriz (loading). Skip 2 etape krn Visa Iran hampir habis. Gagal dapatkan Visa Schengen di sini, akan diurus di Istanbul. Tak Terasa 13 hari hanya di Teheran dan Chalus,” tulisnya.

 

Kecewa sudah pasti dirasakannya. Terlebih hampir sebulan terakhir ini, ia mengalami cobaan yang bertubi-tubi terkait perizinan memasuki negara tujuannya.

 

Royke Lumowa bersama Duta Besar Indonesia untuk Iran


Baca juga: Royke Lumowa: Tertahan di Pakistan Gara-Gara Perizinan

 

Pada Oktober lalu misalnya, Royke beserta rombongan Elang Putih sempat tertahan di Pakistan. Usai gowes sejauh 700 km hingga border Gwadar, ia harus menghadapi masalah terkait peraturan yang tidak mengizinkan mobil asing untuk melintas. Royke dan timnya terpaksa harus menuju border lain di Pakistan bagian utara, tepatnya di kota Taftan.

 

Mereka harus menempuh jarak lebih jauh sekitar 2000 km untuk sampai di border Taftan. Saat tiba, Royke masih dihadapkan dengan permasalahan lagi. Yaitu sistem imigrasi Iran yang sedang offline dan tidak bisa menginput data secara manual. Sehingga ia terpaksa bermalam di depan kantor imigrasi Iran.

 

Gara-gara itu Royke sempat hiatus gowes selama 10 hari. Ia baru mulai bersepeda lagi pada 27 Oktober. Mantan Kakorlantas Polri itu langsung tancap gas dari Zahedan menuju Teheran, ibukota Iran.

 

Segalanya berjalan dengan apik sesuai rencana. Nahas, pada 4 November, mobil Elang Putih yang terparkir di depan Hotel Iriano, Teheran, dibobol maling. Salah satu kaca jendela penumpang dipecah. Beberapa barang seperti ecoflow, drone, cadangan baterai kamera, jaket, hingga makanan pun lenyap.


Baca juga: Joget Jadi Cara Royke Lumowa Hadapi Rintangan di Jalan

 

Kaget jangan ditanya lagi. Royke tidak menyangka akan mengalami itu usai drama panjang di perbatasan. Tetapi, ia sudah mengikhlaskannya dan cepat membawa mobil tersebut menuju bengkel terdekat untuk diperbaiki kaca mobilnya dengan yang baru.

 

Mobil Elang Putih dibobol malingKondisi mobil Elang Putih usai dibobol maling. kredit gambar @roykeworldcycling

 

Setelah itu, Royke pun gowes di pesisir laut kaspia, tepatnya kota Chalus, sembari menunggu proses visa Eropa. Sayang segalanya tidak berjalan seperti rencana. Permohonan visanya ditolak sehingga cyclist yang akrab disapa Om Roy itu harus mengubah jadwal.

 

Ia pun memutuskan meninggalkan Teheran dan bergerak menuju Tabriz dengan menaiki mobil. Royke terpaksa harus loading untuk mengejar waktu, karena, izin tinggal di Iran sudah hampir habis.

 

Royke Lumowa saat dijamu makan siang Duta Besar Indonesia untuk Iran

 

Kendati demikian, selalu ada hal baik di antara segala cobaan yang terjadi. Saat di Teheran ia mendapat sambutan hangat dari Duta Besar Indonesia untuk Iran, Ronny Prasetyo Yuliantoro. Di sana Royke dijamu makan siang dengan menu masakan Indonesia, seperti bakso, sop buntut, tempe orek, hingga kerupuk.

 

“Nikmat sekali seperti melepas rindu dengan Indonesia,” ucapnya penuh syukur.

 

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Please note, comments must be approved before they are published