Royke Lumowa: Rute Makin Berat, Oksigen Pun Tipis
Siapa di antara kamu yang setia mengikuti perjalanan bertajuk Cycling Anywhere to Save the Earth yang digagas Royke Lumowa? Kalau kamu rajin menengok instagramnya @roykeworldcycling dan @roy_multy_m, sudah pasti tahu jika mantan Kakorlantas Polri itu sedang berada di Tiongkok. Cyclist 60 tahun itu berada di Negeri Panda sejak 22 Agustus lalu.
Royke beserta rombongan yang dijuluki Elang Putih masuk ke Tiongkok lewat daerah Meng La yang berada di provinsi Yunnan. Eks Kapolda Sulut itu hanya punya waktu 30 hari untuk melintasi Tiongkok. Sesuai izin visa dari pemerintah Tiongkok.
Ia pun tidak membuang waktu untuk berjalan-jalan menikmati keindahan Negeri Tirai Bambu tersebut. Sebaliknya pria yang akrab disapa Om Royke itu bergegas bergerak ke utara menuju Tibet. Daerah itulah yang menjadi tujuan utamanya.
“Berhubung visa di Tiongkok hanya diberi waktu 30 hari melintas, maka saya harus disiplin oleh jadwal. Sehingga harus tepat waktu sampai di titik finish yang sudah ditentukan agar jadwal tidak molor. Makanya saya harus menambah jarak tempuh harian,” jelasnya.
Baca juga: Sempat Tersendat Restu Istri, Royke Lumowa Memulai Perjalanan Keliling Dunia
Rute bersepeda menuju Tiongkok utara terasa berat. Beberapa kali ia diterpa hujan dan angin yang cukup kencang. Kabut juga cukup tebal saat ia melalui daerah pegunungan sehingga jarak pandang mata terbatas. Meski demikian, tekad Royke untuk bersepeda sangat kuat demi mewujudkan lima misi yang diembannya.
Ya, Royke tidak hanya sekedar gowes belaka. Ada lima misi penting yang dibawanya dalam perjalanan selama 471 hari tersebut. Pertama, merajut persahabatan antar negara dalam rangka perdamaian dunia. Kedua, Royke ingin mengkampanyekan tentang menjaga lingkungan hidup yang akan diwariskan pada anak cucu. Ketiga, ia ingin menyampaikan bahwa sepeda merupakan moda transportasi ramah lingkungan yang mampu menekan karbondioksida di udara sehingga mampu mengurangi panas bumi.
Misi keempat, Royke akan mempromosikan bahwa Indonesia siap menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas 2036. Khusus untuk hal ini, Royke sengaja mengatur supaya bisa sampai di Prancis sebelum pembukaan Olimpiade Paris 2024 bergulir. Ia akan hadir sebagai Duta Indonesia untuk memperjuangkan Indonesia sebagai tuan rumah olimpiade.
Misi terakhir, ia ingin mempromosikan pada dunia bahwa Indonesia merupakan salah satu destinasi pariwisata dunia. Ada lima tempat yang wajib dikunjungi wisatawan asing, yakni Danau Toba, Borobudur, Kupang, Mandalika, dan Labuan Bajo.
Baca juga: Selamat Tinggal Indonesia, Kami Akan Berpetualang
Kendati demikian, kamu pasti juga menyadari ada perubahan cukup signifikan dari Royke selama gowes di Tiongkok. Ia kini sangat mengurangi aktivitas live alias siaran langsung di akun instagramnya. Padahal sebelumnya Royke kerap membagikan pengalamannya kepada para followersnya. Setidaknya hampir pasti empat kali dalam sehari. Sekarang jarang sekali.
Bukan tanpa alasan Royke melakukan itu. Ia tengah bersepeda pada ketinggian lebih dari 3000 mdpl. Dalam kondisi seperti itu praktis Royke harus pintar mengatur strategi, sebab, pasokan oksigen cukup menipis. Makanya ia memilih untuk tidak banyak berbicara di depan kamera untuk mengatur pernafasan dengan baik.
“Akhirnya saya sampai di puncak 5013 mdpl. Cukup butuh perjuangan. Oksigen yang tipis, suhu dingin, dan turun salju menjadi tantangan saya dalam rute ini,” ungkapnya.
Kini Royke sedang melaju ke Shigatse. Sebuah wilayah yang berada dalam otonomi wilayah Tibet. Cuaca sangat cerah selama perjalanan menuju ke sana. Bahkan matahari sangat menyengat, namun, suhu sangat dingin. “Panas,” komentarnya.
Semangat terus gowesnya, Om Royke!!