Shop now to get your free shipping offer. SHOP NOW

Setiawan Eko Nugroho, finisher Sydney Marathon 2023: Bukan Sekadar Lari, Ikut Marathon Untuk Charity

Setiawan Eko Nugroho, finisher Sydney Marathon 2023: Bukan Sekadar Lari, Ikut Marathon Untuk Charity

Sosok Setiawan Eko Nugroho mungkin masih terdengar asing. Namun, pria kelahiran Yogyakarta itu merupakan pegiat olahraga lari. Ia baru saja menjadi finisher Sydney Marathon 2023. Eko mencatatkan waktu 04 jam 41 menit 05 detik untuk lari 42,2 km. 

 

Bagi Eko ini bukan sekadar ikut event lari. Sudah lama ia mendambakan untuk ikut marathon. Tepatnya sejak alumni Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung itu menggeluti dunia lari pada 2015 silam. 

 

Makanya Eko senang dan bangga dengan pencapaiannya pada marathon pertamanya. Latihan yang ia lakoni selama empat bulan sebelum event yang digelar 17 September kemarin tidak sia-sia. Hasilnya ia bisa menuntaskan lari sejauh 42,2 km. 

 

"Tantangan utamanya adalah cuaca. Acara baru start sekitar pukul 07.00, saya baru finish sekitar pukul 12.00. Itu sudah panas sekali. Beda dengan Indonesia yang marathonnya dimulai pukul 05.00 pagi," cerita Eko saat dihubungi SUB Jersey melalui sambungan telepon. 

 

Baca juga: Priscillia Gunawan - Peta Persaingan Ketat, Priscillia Gunawan Tidak Muluk Pasang Target


Bisa ikut Sydney Marathon bukan hanya untuk mewujudkan impiannya saja. Namun, Eko sekaligus melakukan charity untuk pembangunan Muhammadiyah Australia College di Sydney. 

 

 

"Saya 'kan aktif di komunitas Muhammadiyah. Tahun lalu sudah dicanangkan tentang pembangunan sekolah. Ini yang kedua setelah yang pertama didirikan Melbourne. Jadi saya mencoba menggaungkan lagi apa yang sudah dicanangkan tahun lalu," ungkap bapak empat anak tersebut. 

 

Eko pun memutuskan mengenakan SUB Running Indonesia Advance saat Sydney Marathon. Berkat kaos bertuliskan Indonesia itulah Eko mengungkapkan pengalaman larinya lebih menyenangkan. Banyak runner asal Indonesia yang mengenali sebagai orang Indonesia, jadi mereka saling sapa saat bertemu di sepanjang rute marathon. 

 

 “Saya bangga pakai produk-produk Indonesia. Misi saya supaya produk Indonesia mendunia,” ujarnya.

 

 

Ya, Eko kini tinggal di Sydney, Australia. Ia mendampingi sang istri yang tengah melanjutkan studi di sana. Runner 49 tahun itu pindah ke Negeri Kanguru sejak Maret 2023. 

 

Selain bekerja, hari-harinya diisi dengan berolahraga. Minimal seminggu sekali ia berlari di taman. Jika tidak, Eko pasti gowes. 


Baca juga: Royke Lumowa: Rute Makin Berat, Oksigen Pun Tipis


Memang selain lari, ia juga sangat aktif gowes. Malahan Eko lebih dulu menekuni dunia sepeda dibanding lari. Kegiatan ini sudah dilakukannya sejak 2013 silam. Eko bahkan tergabung dengan komunitas sepeda Alumni 94 ITB.

 

"Pas SMP dan SMA, saya nggak suka olahraga lari. Menurut saya monoton. Saya lebih suka olahraga permainan seperti basket, bola, voli. Tapi tubuh saya kecil jadi selalu kalah sama teman-teman. Kalau gowes atau lari itu menantang diri sendiri, saya nggak harus bersaing dengan orang lain. Saya hanya harus lebih baik dari kemarin," tuturnya. 

 

Karena itulah Eko makin rajin gowes maupun lari. Selain manfaat kesehatan, ia bisa mengusung misi lainnya. Sebelum charity pada Sydney Marathon, ia pernah melakukan gowes dari Depok ke Yogyakarta bersama dua temannya. Aksi untuk dalam rangka wakaf alquran yang akan disalurkan kepada para pembelajar alquran. 

 

"Manfaatnya nggak cuma buat kita saja. Kalau coba gaungkan kepedulian teman-teman, kita kampanyekan lewat kegiatan sosial mudah-mudahan didukung teman-teman. Gowes atau lari hanya sarana saja," kata Eko bijak. 

 

Menjelang akhir tahun nanti, Eko akan melakukan charity lagi. Kali ini dengan bersepeda dari Sydney ke Melbourne sejauh 1.200 km.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Please note, comments must be approved before they are published