Skolari CC: Tidak Sekadar Bersepeda, Tetapi Fokus Edukasi
Skolari Cycling Club bisa jadi satu dari segelintir komunitas penghobi sepeda yang mengemban misi luar biasa. Tak hanya ingin para membernya aktif bersepeda saja. Namun, komunitas yang terbentuk pada 28 Mei 2020 itu fokus member edukasi cara bersepeda yang baik dan benar. Inilah yang membedakan SCC dari klub-klub lain di Indonesia.
Makanya selalu ada coach dalam setiap kegiatan gowes SCC. Biasanya agenda gowes SCC diadakan tiap Sabtu pagi mulai pukul 05.30 WIB. Coach bertugas mendampingi para member sekaligus bertugas mengamati cara bersepedanya. Begitu kelar gowes, barulah coach tersebut memberi masukan kepada para member.
Uniknya lagi, setiap gowes para member SCC bakal dikelompokkan menjadi tiga peleton sesuai dengan kemampuannya mengayuh sepeda. Paling depan biasanya peleton dengan kecepatan rata-rata 45 km/jam, lalu menyusul peleton yang memiliki laju kecepatan 40 km/jam. Dan yang terakhir ialah grup yang memiliki kecepatan rata-rata 25-30 km/jam.
“Kami masih mengakomodir speed 25 supaya orang yang baru belajar sepeda merasa nyaman. Jadi nanti dalam peletonnya ada road captain dan pelatih yang mendampingi member,” ucap Novi Eastiyanto, founder SCC saat dihubungi SUB Jersey.
Baca juga: Snail Bike Community: Biar Lambat Asal Selamat
Terbentuk saat pandemi covid-19 melanda dunia, SCC punya jumlah member relatif banyak. Sekitar 285 cyclist. Hanya saja begitu pandemi berakhir, setidaknya ada 50 cyclist yang masih aktif gowes hingga sekarang. Tetapi jumlah tersebut tidak lantas menyurutkan semangat para member untuk bersepeda bersama.
Komunitas yang berbasis di DKI Jakarta itu biasanya akan gowes sejauh 50 km setiap Sabtu. Rutenya akan berbeda-beda tergantung menu hari itu. Pada minggu ketiga, biasanya mereka mengadakan collaboride bersama komunitas lainnya. SCC selalu mengupayakan kegiatannya dikemas seru agar tidak membosankan.
Meski ada coach, tetapi jangan takut. SCC tidak memungut biaya apapun. Bahkan siapapun boleh ikut bersepeda bareng SCC gratis.
“Kalau mau les khusus, baru ada training program berbayar. Biasanya grup kecil yang berisi sekitar empat sampai lima cyclist saja,” jelas Novi.
Baca juga: L.O.C.T: Makin Semangat Gowes Berkat Jersey Baru
Dalam setiap agenda gowesnya, SCC tidak pernah lupa untuk ‘mengajak’ SUB Jersey. Hal itu melalui jersey custom berwarna abu-abu dan biru yang dipakai oleh para membernya. Jersey dengan desain simpel itu merupakan hasil kolaborasi antara SCC dengan SUB Jersey.
Kendati tidak banyak ornamen desainnya, nyatanya ada makna mendalam yang ingin disampaikan lewat jersey itu. Hal tersebut diungkapkan oleh Novi.
“Selain berharap sehat dengan berolahraga, kami ingin ada kontribusi ke lingkungan. Bagaimana kami ikut berpartisipasi menjaga lingkungan dalam konteks polusi dengan bersepeda,” katanya.