Sudah siap menghadapi Bromo Kom ? Berikut 7 Tips dan Trick yang bisa kamu lakukan untuk menaklukkan Bromokom Challange
Inilah saatnya. Siapkan sepeda. Momen yang ditunggu-tunggu akan segera tiba. Bromo KOM Challenge 2023 kembali menyapa. Sebuah event akbar balap sepeda yang sering disebut sebagai ajang kendurinya para cyclist di Indonesia.
Apakah kamu sudah siap? Pasti sulit untuk menjawabnya. Sebab, Bromo selalu menyimpan misteri. Tak sembarang orang mampu menaklukkan tanjakan curam Wonokitri yang memiliki ketinggian hampir 2000 meter.
Butuh mental tangguh. Persiapan yang panjang. Karena ikut Bromo KOM bukan cuma gengsi-gengsian. Di sinilah sesungguhnya ketangguhanmu akan diuji. Siap-siap saja menghadapi 25 kilometer Bromo yang terkenal 'perihnya'.
Baca juga : Azrul Ananda Ajak Peserta Ikut Recovery Ride Keliling Tempat Bersejarah di Surabaya
Tapi jangan ciut dulu. Selalu ada jalan menuju kesuksesan. Kamu dijamin bisa finis Bromo KOM Challenge 2023. Tentunya bukan cara curang, lho, ya.
SUB Jersey telah merangkumnya khusus untuk kamu, para pejuang tangguh yang siap melawan rintangan Bromo KOM 2023. Tips dan trik untuk sampai finis dengan menyenangkan versi dua cylist tangguh Stanley Rinaldi Lautan dan Dony Adhika. Mereka sudah berpengalaman mendaki Wonokitri.
1. Kurangi Berat Badan
Memang mustahil untuk menurunkan berat badan secara drastis dalam kurun waktu satu minggu. Namun, kamu bisa menjaganya tetap stabil dan lebih sehat.
Caranya gampang. Cukup atur asupan makanan dari sekarang. Clean eating kalau bahasa gaulnya. Alias menghindari makanan yang terlalu berminyak, pedas, atau makanan beku siap goreng. Gantilah dengan pilihan yang lebih sehat, seperti perbanyak buah dan sayur, serta pastikan makanan yang kamu konsumsi diolah dengan cara yang baik.
"Berat badan itu pengaruh banget. Apalagi ketika menanjak itu kita sedang melawan gravitasi. Jadi semakin ringan badannya, semakin gampang untuk menanjak di Bromo," jelas Stanley brand ambassador SUB Jersey.
2. Perbanyak Latihan Menanjak
Kalau kamu tidak pernah bersepeda di rute menanjak, sebaiknya berpikir ulang untuk naik ke Wonokitri. Ngeri. Percayalah ajang ini bukan untuk kamu yang ingin coba-coba. Bahaya kalau kurang persiapan.
Makanya demi menghindari hal yang tak diinginkan, sebaiknya perbanyak porsi latihan menanjak. Di mana pun yang memungkinkan untuk itu. Tidak harus jauh-jauh ke Bromo untuk latihan kalau kamu berada di luar kota bahkan luar provinsi Jawa Timur.
Kenapa ini penting sekali? Karena Bromo KOM Challenge bakal menguji seberapa tangkas dan tangguhnya kamu dalam menghadapi tanjakan yang tidak kunjung berhenti. Seperti yang sudah diketahui, nyaris tidak ada rute landai dari KOM Start sampai Wonokitri. Full climb. Alangkah baiknya kalau kamu sudah biasa bersepeda di tanjakan sebelum ikut ajang ini.
Tapi jangan lupa jaga daya tahan tubuh. Butuh sekitar dua jam bagi pebalap non-kompetitif untuk sampai di garis finis. Pastikan tubuhmu dalam kondisi fit. Istirahat yang cukup sebelum hari H.
3. Mental yang Tangguh
Poin satu ini sering diabaikan. Padahal mental sangat dibutuhkan untuk menaklukkan tanjakan Wonokitri. Jangan sampai pikiran negatif merangsek duluan di tengah jalan. Bisa-bisa segala cara dipakai demi bisa finis.
Baca juga : Bromo KOM Challenge Jadi Kado Terindah HUT Kota Surabaya
"Cara terbaik untuk menyiapkan mental adalah melalui pengalaman. Kalau sudah punya pengalaman yang lebih berat dibanding Bromo, seharusnya mentalnya sudah terbentuk dan lebih tangguh untuk Bromo," ucap Stanley.
4. Asupan Nutrisi Cukup
Menghadapi long ride seperti Bromo KOM Challenge pastinya menguras energi. Butuh mempersiapkan asupan yang cukup supaya tetap kuat. Tapi ingat, jangan terlalu banyak makan ataupun minum. Salah-salah nanti perut bakal kewalahan untuk mencerna makanan padahal sepeda harus jalan terus. Pintarlah menentukan kapan tubuh butuh asupan makanan ataupun cairan.
5. Atur Strategi
Masalah mainstream yang dihadapi para cyclist di Bromo adalah salah atur strategi. Kompetitif boleh saja. Wajib hukumnya. Namun, pastikan jangan sampai salah kaprah. Bisa-bisa habis stamina.
Menurut Dony Adhika, cyclist sekaligus youtuber asal Daerah Istimewa Yogyakarta, menanjak ke Bromo itu kuncinya adalah sabar. Kebanyakan peserta terseret euforia buat kebut-kebutan diawal, lalu loyo ditengah-tengah. Jangan mengikuti pace para pebalap yang notabene atlet profesional.
"Kalau kemampuan belum setara, sebaiknya ketika ikut Bromo anggap saja seperti wisata. Menikmati pemandangan, rute tanjakan dengan pace masing-masing. Strategi itu bisa bikin finis dan nggak capek," kata Dony.
Upayakan untuk menjaga kayuhan sepeda lebih konstan. Daripada kehabisan tenaga lalu memilih jalan kaki. Cara itu bisa-bisa bikin kamu finis overtime. Tentu disayangkan kalau sampai harus demikian.
6. Pilih Peralatan yang Paling Ringan
Semua cyclist pasti setuju dengan hal ini. Semakin ringan sepeda yang kita kayuh, semakin enak pula tanjakan yang kita tempuh. Usahakan sepeda yang kamu pilih adalah yang memiliki bobot paling ringan. Sekitar 7 kilogram sudah ideal buat naik Bromo.
Memang perkara sepeda itu tak bisa sembarangan. Harus sesuai karakter penggunanya. Yang pasti sepeda yang kamu pakai nanti harus yang paling nyaman. Lebih optimal memilih climbing bike untuk mendukung aksimu.
7. Jangan Salah Pilih Outfit
Kenyamanan outfit tentu sangat berpengaruh sekali terhadap performa. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
7.1 Bib
Sebaiknya pilihlah Bib yang memiliki kantong. Akan berguna untuk menaruh nutrisi ketika bersepeda. Jika sewaktu-waktu butuh, tinggal comot dan makan saja. "Saya paling suka Bib Cargo T/A/G punya SUB Jersey, karena ada kantongnya. Penting sekali untuk membawa nutrisi saat longride," tutur Dony.
7.2 Topi
Dony yang merupakan brand ambassador SUB Jersey ini menyarankan untuk memakai topi balap sepeda saat Bromo KOM Challenge nanti. Fungsinya banyak. Ketika matahari bersinar terik, keberadaan topi akan membantu melindungi kepala dari panas. Kalau sewaktu-waktu hujan juga tidak akan langsung mengenai kepala. Jadi lebih terlindungi.
7.3 Sarung Tangan
Terdengar sepele tapi jangan sampai ketinggalan. Keberadaan sarung tangan akan membantu penyerapan keringat supaya tidak licin saat memegang grip sepeda.
7.4 Base Layer
Pakai base layer. Kamu pasti akan sangat berkeringat. Nah, base layer sangat bermanfaat untuk itu. Saat cuaca terik, base layer dapat membuat badanmu tidak terlalu panas. Sebaliknya kalau hawa dingin juga tidak akan langsung menerpa.
7.5 Jaket atau Rompi
Apakah kamu termasuk orang yang tidak tahan dingin? Jangan lupakan item ini. Kamu bisa memilih salah satunya. Tidak ada yang menjamin kamu bisa tahan dengan hawa Bromo yang bisa tiba-tiba berubah. Sebaiknya berjaga-jaga daripada menyesal. Terlebih kalau kamu berencana pulang dengan bersepeda juga. Pakai lapisan luar yang bisa lebih melindungi badan tidak ada salahnya.
"Saya suka pakai vestnya SUB Jersey. Ringan, bisa dilipat, dan bisa dikantongin," ucap Dony.
Nah itulah beberapa tips dan trik buat kamu yang sedang bersiap ikut Bromo KOM Challenge 2023. Jangan lupa diterapkan. Semangat. Semoga bisa finis dengan bahagia. Wonokitri menantimu di sana.