Dzaki Wardana: Dua Tantangan Terlewati, Tinggal Lari 211 KM Untuk Selesaikan Quintuple Ironman
Senyum Dzaki Wardana merekah. Akhirnya perjuangan menuntaskan bersepeda 900 km tuntas sudah. Ia finis pada Kamis (31/8) pukul 10.06 WIB. Pria 35 tahun tersebut mencatatkan waktu 65 jam untuk tantangan kedua dari rangkaian quintuple ironman.
Hasil tersebut membuat Dzaki lega. Brand ambassador SUB Jersey ini memang berupaya bisa finis under cut off time (COT). Meski kurang tidur, tetapi setidaknya cyclist berkacamata itu sukses finis empat jam sebelum COT. Batas COT untuk quintuple ironman sendiri ialah 69 jam.
Baca juga: Dzaki Wardana: Tertantang Lampaui Batasan Diri Dengan Ikut Quintuple Ironman
Seperti diketahui, Dzaki tengah mengikuti quintuple ironman dalam event Sentul Ultra Triathlon. Ia harus menyelesaikan renang 19 km, bersepeda 900 km, dan lari 211 km.
Tantangan pertama telah ia lalui tanpa hambatan berarti. Dzaki sudah selesai renang 19 km pada Senin (28/8) pukul 15.20. Sangat mepet dengan COT yang berakhir pada 16.00 WIB. Untung Dzaki mampu menyelesaikannya sebelum itu.
Dzaki tidak mau menyia-nyiakan waktu. Ia langsung tancap gas untuk bersepeda. Mengenakan jersey Ramadhan Turquoise 2022 dan bib comfy brown. Namun, fisiknya tak bisa dibohongi. Tenaganya terkuras habis setelah renang. Belum lagi ia mengalami sunburn akibat berenang dengan telanjang dada.
Baca juga: Dzaki Wardana: Tuntaskan Renang 19 KM, Lanjut Bersepeda 900 KM
Sehingga Dzaki memerlukan waktu agak lama untuk menyelesaikan tantangan kedua tersebut. Ia butuh empat hari untuk bisa finis 180 lap. Itupun ia harus menambah 1 lap lagi akibat terdapat perbedaan pembacaan dalam garmin.
“Bacaan garmin satu putaran nggak sampai lima kilometer. Kalau diambil 180 putaran nggak sampai 900 kilometer. Semakin banyak lapnya semakin mundur dia. Untung ada yang nemenin ini Om Sadiman,” tutur Dzaki.
Baca juga: Dzaki Wardana: Punya 24 Jam Untuk Tuntaskan Bersepeda Sejauh 450 KM
Walaupun sangat merugikan, mau tak mau Dzaki tetap harus menjalaninya. Kali ini ia lebih enjoy sebab ada sosok Sadiman yang menemaninya selama 10 lap terakhir. Sadiman sendiri merupakan juara King of Mountain (KOM) kategori usia 50-55 pada Bromo KOM Challenge 2023 dan Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM Challenge 2023. Jadinya terasa lebih ringan karena ada teman mengobrol, tidak sendirian seperti sebelumnya.
Kini Dzaki tinggal menghadapi ujian terakhir, yakni lari sejauh 211 km. Berat sudah pasti. Karena ia harus mengandalkan tubuh, terutama kakinya. “Mending tidur dulu. Punggung pinggang udah bonyok semua. Istirahat dulu,” kata pria berlesung pipit tersebut.